YOLO adalah singkatan dari kata You Only Live Once, yang berarti kamu hanya hidup satu kali. Tahukah kamu saat ini banyak kaum muda yang menerapkan bahasa gaul YOLO ini dalam kehidupan sehari-hari mereka, salah satunya saat investasi.
Padahal dengan menerapkan kata YOLO dalam kehidupan, seseorang bisa saja menghancurkan masa depannya loh. Karena konsep utama YOLO yaitu kehidupan ini hanya sekali, jadi kamu tidak perlu takut mengambil risiko. Jadi kamu bisa melakukan saja segala hal yang kamu inginkan.
Definisi YOLO Adalah?
Sampai sekarang masih banyak orang yang belum memahami, apa yang dimaksud dengan YOLO dan bagaimana istilah ini bisa mempengaruhi hidup. Nah seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, arti dari YOLO adalah You Live Only Once atau kamu hidup hanya satu kali.
Istilah YOLO hampir sama dengan istilah latin “Carpe Diem”, yang memiliki arti “nikmatilah hari ini”. Sebenarnya istilah ini bukanlah hal yang buruk, karena kamu diminta untuk menjadi seseorang yang pemberani dalam mengambil risiko dan menikmati hidup.
Tapi ternyata dalam dunia investasi, istilah YOLO memiliki konotasi negatif dan bisa sangat merugikan. Karena seorang trader atau investor yang menggunakan konsep YOLO dalam investasi, biasanya akan mengambil keputusan secara sembrono dan bisa berakhir mengalami kerugian.
Padahal seperti yang kita tahu dalam investasi, seorang trader maupun investor harus bisa menyusun strategi dengan baik dan tidak boleh trading sembarangan. Karena terkadang meskipun sudah menentukan strategi sebaik mungkin, kerugian masih bisa saja terjadi.
4 Alasan Kenapa Seseorang Berinvestasi dengan Strategi YOLO
Saat ini kegiatan investasi dan trading sudah sangat populer di berbagai kalangan, terutama remaja yang berusia di atas 20 tahun. Di antara banyaknya remaja dan orang dewasa yang melakukan trading tersebut, tidak sedikit yang menggunakan strategi YOLO.
Tapi dibandingkan strategi nyatanya konsep YOLO ini lebih condong sebagai pertaruhan yang tidak berdasar, atau bisa dibilang hanya untung-untungan. Lalu apa sebenarnya alasan para trader ini menggunakan konsep YOLO saat trading? Berikut penjelasannya.
-
Belum Benar-benar Paham Tentang Trading
Alasan pertama dan yang paling utama kenapa seseorang menggunakan strategi YOLO, kemungkinan karena belum benar-benar paham tentang trading. Karena seseorang yang sudah paham seluk-beluk trading, tentu tidak akan menggunakan konsep YOLO.
Seorang trader yang profesional dan berpengalaman, pasti mempertimbangkan banyak hal sebelum melakukan jual instrumen investasi. Meskipun harga instrumen investasi sering kali mengalami perubahan, hal ini masih bisa diatasi dengan strategi trading yang matang.
-
Masih Pemula di Dunia Trading
Tahukah kamu salah satu alasan kenapa seseorang menggunakan strategi YOLO saat trading biasanya karena ia masih pemula. Para trader pemula ini biasanya merasa iri dengan keberhasilan trader lama, yang sudah profesional dan bisa mendapatkan banyak keuntungan dari trading.
Sehingga karena rasa iri tersebut, para trader yang masih pemula membeli aset investasi secara asal dan hanya melihat yang sekiranya harganya sedang turun. Tanpa memperhatikan apakah kedepannya instrumen investasi tersebut kedepannya bisa menguntungkan atau tidak.
Kebanyakan trader atau investor yang masih pemula, akan menggunakan seluruh uang mereka untuk membeli instrumen investasi sebanyak-banyaknya. Bahkan terkadang ada yang mencari tambahan dana untuk investasi dengan cara berhutang, jangan sampai kamu ikuti cara ini ya.
-
Berharap Mendapat Keuntungan Besar
Alasan berikutnya kenapa seseorang menggunakan strategi YOLO saat berinvestasi adalah demi mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Karena biasanya seorang trader atau investor yang menerapkan konsep YOLO, akan membeli instrumen investasi secara masif.
Mereka hanya membeli instrumen investasi sebanyak mungkin, kemudian berharap semuanya akan memberikan keuntungan sebanyak mungkin. Dan trader yang menerapkan strategi YOLO, biasanya tidak akan memperhatikan seperti apa prospek aset tersebut kedepannya.
-
Efek Fear of Missing Out (FOMO)
Terakhir alasan yang juga tidak kalah kuat kenapa seseorang bisa menggunakan strategi YOLO saat investasi adalah karena FOMO. Fear of Missing Out atau FOMO memiliki arti takut kehilangan momen atau takut tertinggal dengan tren yang sedang ada saat ini.
Seperti yang sudah disampaikan tadi, saat ini banyak remaja dan orang dewasa yang melakukan investasi dengan strategi YOLO. Sehingga strategi yang satu ini akhirnya menjadi tren dan diikuti oleh banyak orang, terutama oleh mereka yang masih remaja.
Ketika seseorang tidak mengikuti tren investasi strategi YOLO ini, maka ia akan merasa tertinggal dan dianggap tidak mengikuti tren. Jangan sampai kamu mengalami FOMO ini dan menggunakan strategi YOLO saat trading, karena akan sangat berbahaya dan bisa sangat merugikan.
Jangan sampai kamu menjadi seorang trader yang melakukan trading dengan strategi YOLO, hanya karena keempat alasan di atas. Karena dibandingkan mendapat keuntungan sebanyak mungkin, kemungkinan kamu mengalami kerugian akan jauh lebih besar.
4 Alasan Kenapa YOLO BUKAN Strategi yang Baik untuk Investasi
Instrumen investasi memiliki sifat fluktuatif, dimana harganya selalu mengalami perubahan dan terkadang sulit untuk diperkirakan. Meski begitu strategi YOLO bukanlah solusi yang baik untuk mengatasi masalah fluktuasi harga instrumen investasi.
Justru dengan menggunakan konsep YOLO, kamu tidak akan bisa memperkirakan sama sekali berapa keuntungan dan kerugian yang mungkin kamu dapat. Berikut 3 alasan kenapa YOLO adalah strategi yang buruk untuk melakukan investasi.
-
Risiko Kerugian Sangat Besar
Alasan pertama kenapa YOLO adalah strategi yang sangat buruk dalam investasi adalah karena risiko kerugian yang sangat besar. Karena sejak awal kamu hanya membeli instrumen investasi secara sembarangan dan dalam jumlah yang besar.
Sehingga kamu tidak tahu sama sekali tentang prospek aset tersebut kedepannya. Dan jika kamu membeli saham, maka kamu juga tidak akan tahu tentang prospek perusahaan. Apakah perusahaan tersebut bisa terus berjalan dan memberi keuntungan di masa depan.
Padahal dengan menerapkan strategi lain, kamu bisa mencegah terjadinya kerugian yang besar. Jadi sebelum memulai investasi dan trading, pastikan kamu melakukan analisis serta menyiapkan strategi yang matang. Sehingga kamu siap dengan segala perubahan yang mungkin terjadi.
-
Tidak Cocok untuk Investasi Jangka Panjang
Jika kamu ingin menjadi seorang trader dan investor yang profesional dan bisa trading dalam jangka panjang, maka jangan gunakan strategi YOLO. Karena strategi ini kemungkinan akan memberikanmu keuntungan sesekali, tapi selanjutnya kamu bisa saja mengalami kerugian besar.
Kerugian ini bisa terjadi karena kamu tidak bisa memilih instrumen investasi yang seharusnya dibeli, dijual, atau dipertahankan. Dan jika sesuai dengan strategi YOLO, kemungkinan kamu akan menggunakan seluruh hasil keuntungan sebagai modal investasi lagi.
Jika kamu menggunakan seluruh keuntungan investasi sebagai modal, bisa saja suatu saat kamu mengalami kerugian. Pada akhirnya kamu akan mengalami kerugian besar, tidak hanya dana keuntungan tetapi modal awal yang kamu gunakan juga bisa ikut hilang.
-
Menyebabkan Gangguan Psikologis
Tahukah kamu ternyata menggunakan strategi YOLO saat berinvestasi juga bisa menjadi penyebab terjadinya gangguan psikologis loh. Hal ini terjadi karena kamu akan merasa bahwa hari ini berarti segalanya, sehingga kamu tidak berpikir tentang hari esok sama sekali.
Kamu tidak berpikir bagaimana jika uangmu habis untuk membeli instrumen investasi dan akan seperti apa hasilnya nanti. Ketika mengalami kerugian kamu akan merasa gagal dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, karena seluruh uangmu sudah habis untuk modal.
-
Manajemen Keuangan Berantakan
Alasan terakhir kenapa sebaiknya kamu tidak menggunakan strategi YOLO saat investasi adalah karena manajemen keuanganmu akan berantakan. Dengan konsep YOLO, kamu diajak untuk berani mengambil risiko tanpa memperdulikan hal-hal yang akan terjadi di belakang nantinya.
Padahal jika kamu ingin menjadi trader atau investor yang sukses, kamu harus memiliki manajemen keuangan yang baik terlebih dahulu. Yang dimaksud dengan manajemen keuangan baik di sini adalah kamu bisa mengatur dana mana yang sebaiknya digunakan untuk investasi.
Pastikan kamu menggunakan uang dingin atau yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari maupun kebutuhan darurat. Selain itu kamu juga harus berhati-hati memilih instrumen investasi, jangan sampai asal beli hanya karena harganya saat itu sedang turun.
Mulai dari risiko kerugian besar, tidak cocok untuk investasi jangka panjang, gangguan psikologis, hingga manajemen keuangan berantakan bisa terjadi karena YOLO. Jadi jangan sampai kamu menerapkan strategi yang satu ini saat investasi, supaya kamu tidak menyesal di akhir.
Cara Mengendalikan Gaya Hidup YOLO Terutama dalam Investasi
Untuk kamu yang masih remaja dan masih usia 20an, mungkin akan sedikit kesulitan dalam menghadapi YOLO dan FOMO. Tapi kamu tidak perlu khawatir, karena YOLO adalah suatu gaya hidup yang mungkin kurang pas, tetapi masih bisa diperbaiki.
Sebenarnya YOLO sendiri bukanlah hal yang buruk karena kamu diajak untuk menikmati hidup. Sayangnya sekarang istilah ini justru dipelintir dan jadi memiliki konotasi negatif. Nah berikut 4 cara mengendalikan gaya hidup YOLO terutama dalam hal investasi yang bisa kamu terapkan.
-
Buat Skala Prioritas
Cara pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengendalikan gaya hidup YOLO di tengah zaman modern sekarang adalah dengan membuat skala prioritas. Kamu harus menentukan prioritas penggunaan uangmu dengan baik.
Buat catatan dan perencanaan yang jelas, berapa pengeluaran harian dan bulanan yang kamu perlukan. Kemudian buat perencanaan tersendiri untuk uang yang tersisa, berapa banyak yang akan kamu gunakan untuk investasi.
-
Menabung dan Investasi Adalah Hal yang Wajib
Untuk mengendalikan gaya hidup YOLO, kamu harus selalu mengingat bahwa menabung dan berinvestasi adalah hal yang wajib. Perlu digaris bawahi keduanya sama-sama penting dan harus kamu lakukan jika kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi.
Jadi kamu tidak boleh hanya menitikberatkan salah satunya, seperti hanya menabung atau hanya melakukan investasi. Tapi sebelum menabung dan melakukan investasi, kamu juga harus memiliki simpanan khusus untuk keperluan darurat ya.
-
Belajar Manajemen Keuangan dari Ahlinya
Berikutnya yang bisa kamu lakukan untuk mengendalikan gaya hidup YOLO terutama dalam investasi adalah belajar manajemen keuangan dari ahlinya. Dengan begitu kamu akan lebih mudah dalam menentukan skala prioritas dalam melakukan pengelolaan keuangan.
Di masa modern seperti sekarang ini, kamu tidak perlu repot-repot mencari ahli keuangan dengan sekolah atau kursus secara langsung. Kamu bisa memanfaatkan kursus online atau menggunakan e-book tentang manajemen keuangan dari para ahli, melalui internet.
-
Persiapkan Diri dengan Baik Sebelum Berinvestasi
Terakhir yang wajib kamu ingat supaya bisa mengendalikan gaya hidup YOLO adalah mempersiapkan diri dengan baik sebelum berinvestasi. Untuk menjadi seorang investor dan trader sukses, banyak sekali hal yang harus kamu persiapkan selain modal.
Kamu harus memiliki pengetahuan tentang instrumen investasi, aturan dasar trading, risiko yang mungkin terjadi, dan lain sebagainya. Selain itu kamu juga harus menyusun strategi trading yang bisa sesuai dengan perubahan harga instrumen investasi setiap saat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa YOLO adalah strategi investasi yang kurang tepat dan sangat tidak disarankan untuk diterapkan dalam dunia trading. Karena dengan strategi ini, kemungkinan kamu mengalami kerugian akan jauh lebih besar.