Selain bank pada umumnya, terdapat bank lain yang kerap ditemui di kota hingga desa yakni BPR. Apa itu BPR? BPR adalah Bank Perkreditan Rakyat yang popularitasnya tak kalah dengan bank umum. Sebab BPR telah berperan aktif di masyarakat pada umumnya.

BPR Adalah?

Pengertian BPR adalah Bank Perkreditan Rakyat yang berperan melaksanakan usaha dengan prinsip lalu lintas pembayaran. Yang dimaksud jasa lalu lintas pembayaran sendiri adalah suatu proses pemindahan dana yang terjadi di dalam wilayah suatu negara ataupun antar negara.

Baca : Pinjaman Karyawan Jaminan ATM Gaji dengan Mudah

Seperti namanya, kegiatan utama dari BPR yakni menyalurkan kredit kepada masyarakat serta pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Lalu BPR juga berperan sebagai lembaga simpanan terpercaya yang persyaratan maupun pelayanannya sederhana dan cepat.

Sementara jenis BPR yang umumnya ada di pedesaan adalah bank desa dan BPR mencakup lumbung desa. Sehingga BPR berbeda dari badan kredit desa contohnya bank pasar, LDKP, bank pegawai, atau BKPD.

Jenis BPR yang tergolong LDKP adalah koperasi, perusahaan daerah, PT, dan jenis-jenis lainnya. Sehingga BPR yang berlokasi di desa dapat menyediakan layanan perbankan bagi masyarakat di pedesaan.

Meskipun perbankan digital semakin berkembang, namun keberadaan BPR masih dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat. Terlebih bagi warga yang tinggal di wilayah terpencil yang belum memiliki cabang bank umum di wilayahnya.

Namun bagi Anda yang baru pertama kali mendengar tentang BPR, berikut penjelasan lengkap terkait Bank Perkreditan Rakyat ini dan perbedaannya dengan bank pada umumnya yang ada di kota.

Apa Perbedaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Umum?

Dilihat dari definisinya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki perbedaan dengan bank biasa pada umumnya, salah satunya BPR tidak menawarkan produk ataupun pelayanan lalu lintas pembayaran, sementara bank pada umumnya diperbolehkan membuat produk di bidang tersebut.

Baca : Apa Itu ATM Bersama dan Apa Saja Fungsinya?

Selain itu terdapat beberapa perbedaan lain dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan bank pada umumnya, diantaranya :

Pilihan Produk yang Ditawarkan

Perbedaan yang terlihat mencolok antara BPR dengan bank pada umumnya adalah pilihan produk serta layanan yang ditawarkan, dimana jumlah produk yang ditawarkan oleh Bank Perkreditan Rakyat cenderung lebih sedikit dan sederhana.

Secara garis besar, produk yang dimiliki oleh BPR adalah kredit untuk UMKM, deposito, serta tabungan. Beberapa BPR di wilayah tertentu juga tak jarang yang menghadirkan pilihan produk lebih bervariatif, namun masih dalam lingkup ketiga produk tersebut.

Pasalnya BPR dilarang memberikan layanan seperti giro, valas, atau asuransi yang umumnya dilakukan oleh bank biasa. Tujuannya adalah agar nasabah tidak kebingungan ketika harus memilih pilihan yang paling menguntungkan guna memutar modal usaha.

Jangkauan Wilayah Operasi

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki tujuan utama yakni membantu mengangkat perekonomian daerah yang memiliki perputaran ekonomi rendah. Karena itu tak heran jika wilayah operasi BPR cenderung lebih banyak ditemukan di daerah kabupaten dibandingkan dengan di kota.

Pasalnya roda ekonomi dan daya beli masyarakat kabupaten lebih lambat jika dibandingkan dengan masyarakat perkotaan, disebabkan oleh sedikitnya lapangan kerja dan UMKM di wilayah tersebut.

Layanan Kredit

Perbedaan selanjutnya adalah dari layanan kredit yang ditawarkan oleh BPR. Jika bank pada umumnya menghadirkan produk kredit konsumtif yang ditujukan untuk perseorangan, produk kredit yang dimiliki oleh BPR hanya diperuntukkan bagi segmentasi tertentu.

Karena umumnya Bank Perkreditan Rakyat hanya menawarkan produk kredit kepada karyawan, kredit KTA, serta pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah, berbeda dengan bank biasa yang memberikan kredit berbentuk giro, kredit modal, investasi, dan lain-lain.

Apa Fungsi dan Peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR)?

Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki fungsi dan perannya masing-masing yang berbeda dengan fungsi bank pada umumnya, diantaranya :

  • Memberikan kredit.
  • Menghimpun dana dari masyarakat berbentuk simpanan berupa tabungan, deposito berjangka, dan atau bentuk lainnya yang serupa dengan itu.
  • Menyediakan pembiayaan serta penempatan dana berdasarkan prinsip syariah, yang sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia (BI).

Namun selain itu masih ada fungsi lain dari BPR, yakni :

Baca : Cara Mencari ATM Bersama Terdekat Dari Lokasi Saya Sekarang

Membuka Kesempatan Usaha

Tak jarang anak muda yang memiliki impian menjadi pengusaha sukses. Namun membuka suatu bisnis bukan hal yang mudah, karena selain membutuhkan perencanaan matang diperlukan pula modal yang jumlahnya tidak sedikit.

Karena itu BPR menghadirkan kesempatan untuk seluruh masyarakat yang membutuhkan permodalan usaha, tak hanya masyarakat yang tinggal di perkotaan namun juga yang berlokasi di daerah terpencil atau pedesaan.

Memberi Edukasi Tentang Perbankan

Di era digital ini masih banyak masyarakat yang masih awam tentang tugas dan juga fungsi dari BPR, terlebih bagi mereka yang tinggal di pedesaan. Sehingga tak jarang mereka memilih untuk menyimpan uang tabungan di rumah.

Karena itu BPR hadir memberikan edukasi pada masyarakat tentang sistem perbankan, membantu memberikan kredit, membantu menghimpun dana simpanan masyarakat, dan menyediakan pembiayaan.

Menyediakan Layanan Perbankan

BPR juga berperan sebagai penyedia layanan perbankan yang dapat digunakan oleh masyarakat terlebih warga pedesaan. Pasalnya pelayanan perbankan oleh BPR sangat membantu masyarakat, utamanya mereka yang tinggal di desa yang jauh dari bank umum.

Mempercepat Pembangunan Desa

Karena BPR cenderung lebih banyak dibangun di pedesaan, tak heran jika BPR juga berperan dalam mempercepat pembangunan desa sehingga desa yang ada di Indonesia lebih maju dan tidak ketinggalan zaman.

Peran BPR dalam pembangunan desa yakni memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pola pembangunan, membuat desa lebih maju dari sebelumnya, serta memberikan dana pinjaman guna pembangunan desa yang lebih cepat.

Apa Tugas Bank Perkreditan Rakyat (BPR)?

Berbicara mengenai tugas dari Bank Perkreditan Rakyat, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan bank umum. Namun hak yang dimiliki oleh BPR cenderung lebih sedikit jika dibandingkan dengan bank pada umumnya, berikut penjelasannya :

Baca : 32 Ide Bisnis dan Peluang Usaha Online yang Menjanjikan dan dapat Anda Coba dari Sekarang

Memberikan Kredit dan Pinjaman

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tugas dari Bank Perkreditan Rakyat adalah menyediakan pinjaman atau kredit kepada nasabah yang memerlukan. Sementara limit kredit yang bisa diterima oleh nasabah bergantung dari syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh masing-masing BPR.

Menyimpan Dana

Tak jauh berbeda pada bank umumnya, Bank Perkreditan Rakyat menawarkan simpanan dana untuk nasabah. Produk penyimpanan dana tersebut umumnya berupa deposito berjangka, tabungan, dan jenis penyimpanan lainnya.

Selain produk penyimpanan tersebut, BPR juga menyediakan produk penyimpanan bagi nasabah dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia atau SBI, sertifikat deposito, dan jenis tabungan lain yang ada di bank pada umumnya.

Apa Saja Jenis Bank Perkreditan Rakyat (BPR)?

Berdasarkan kepemilikannya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terbagi menjadi dua jenis yakni BPR yang dikelola oleh swasta, dan BPR yang dikelola atau dimiliki oleh pemerintah dimana umumnya dikelola oleh pemerintah daerah tingkat II.

Apabila dilihat berdasarkan pengelolaannya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dibagi menjadi dua jenis yakni BPR Syariah (BPRS) serta BPR konvensional (BPR).

Sementara jika dikategorikan berdasarkan jenisnya, maka Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terbagi menjadi tiga golongan yakni Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LKDP), Badan Kredit Desa (BKD), dan BPR Bukan Badan Kredit Desa.

Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LKDP) umumnya berbentuk koperasi, perusahaan daerah (PD), perseroan terbatas (PT), dan bentuk lain yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Badan Kredit Desa (BKD) adalah lembaga keuangan yang bergerak di wilayah desa. Namun sesuai dengan yang dijelaskan pada Undang-undang Perbankan pada tahun 1992, BKD berstatus BPR dengan sifat yang berbeda contohnya Lumbung Desa dan bank Desa.

Sementara BPR Bukan Badan Kredit Desa contohnya mulai dari Bank Pasar, lembaga dana kredit pedesaan (BPR LDKP), hingga Bank Pegawai.

Apa Saja Produk Bank Perkreditan Rakyat (BPR)?

Meskipun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sejatinya melayani kebutuhan modal bagi masyarakat dengan prosedur kredit yang sederhana, namun produk BPR rupanya tak hanya sebatas memberikan pinjaman modal. Pasalnya BPR juga menawarkan fasilitas lain seperti tabungan.

Baca : Cara Mencairkan KJP di Bank DKI dengan Mudah

Jika dibandingkan dengan bank pada umumnya produk dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) cenderung lebih terbatas dan sedikit, namun keterbatasan produk BPR tersebut memang tercantum pada Undang-undang Perbankan.

Produk Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Produk kredit atau pinjaman menjadi produk paling populer, karena jenisnya yang beragam dan persyaratan pinjaman yang cenderung lebih mudah dan sederhana.

Fasilitas kredit atau pinjaman yang ditawarkan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah pinjaman kepemilikan rumah, pinjaman usaha, pinjaman multiguna, dan pinjaman kepemilikan tanah.

Produk Deposito Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Selain itu BPR menawarkan berupa deposito, yang suku bunganya tak jauh berbeda dengan yang diberikan oleh bank lain pada umumnya.

Bunga deposito yang dimiliki BPR rata-rata berada di angka 6 persen per tahun, dengan jangka waktu bervariatif mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan.

Produk Tabungan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Tak hanya itu, BPR rupanya juga menyediakan produk berupa tabungan. Kelebihan menabung di BPR dan tidak dapat ditemukan di bank pada umumnya adalah BPR tidak menarik biaya administrasi ketika nasabah melakukan pembukaan dan penutupan rekening.

Nominal setoran awal yang ditetapkan oleh BPR pun terbilang rendah dan terjangkau untuk semua kalangan, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 100 ribu. Nasabah pun dapat menarik dana yang ditabung kapan saja, kecuali untuk produk tabungan berjangka.

Sama seperti ketika menabung di bank pada umumnya, nasabah yang menabung di BPR juga akan mendapatkan buku tabungan guna mencatat seluruh pengeluaran serta pemasukan dana. Serta untuk menabung di BPR memberikan kelebihan lain, diantaranya :

  1. Suku tabungan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) bersaing dengan bank pada umumnya.
  2. Biaya administrasi untuk para pemilik rekening tabungan lebih ringan jika dibandingkan dengan bank pada umumnya.
  3. Saldo minimum untuk membuka tabungan di BPR jauh lebih rendah dan terjangkau.
  4. Nominal minimum untuk setiap setoran lebih rendah jika dibandingkan dengan bank pada umumnya.
  5. BPR menghadirkan produk tabungan secara berkelompok sehingga pembiayaan pun menjadi lebih mudah.
  6. Kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) kini sudah tersebar di banyak lokasi, dari perkotaan hingga kabupaten terpencil yang umumnya tidak dijangkau oleh bank biasa.
  7. Petugas BPR siap turun langsung ke rumah nasabah.

Apa Saja Keuntungan Mengajukan Kredit di Bank Perkreditan Rakyat (BPR)?

Bank Perkreditan Rakyat memberikan beragam keuntungan bagi nasabahnya, mulai dari pencairan dana yang lebih mudah dan cepat, menawarkan sistem jemput bola, persyaratan yang lebih sederhana, hingga mengusung kepercayaan daripada keuntungan. Berikut penjelasan lengkapnya.

Baca : Cara Bayar Kode Billing STR Lewat M-banking BCA

Pencairan Dana Lebih Mudah dan Cepat

Keuntungan pertama adalah pencairan dana BPR yang lebih mudah dan cepat jika dibandingkan dengan bank konvensional pada umumnya, tanpa harus menunggu proses persetujuan yang memakan waktu hingga berhari-hari.

Hal tersebut ditujukan agar masyarakat yang mengajukan pinjaman untuk membangun bisnis dapat mewujudkan usahanya dengan mudah dan secepat mungkin. Pencairan dana pun umumnya dilakukan ke rekening bank konvensional ataupun melalui rekening BPR milik nasabah.

Menawarkan Sistem Jemput Bola

Tak sedikit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di beberapa wilayah menawarkan sistem jemput bola bagi nasabahnya, dimana petugas akan mendatangi rumah nasabah secara langsung sehingga tidak perlu repot berkunjung ke kantor BPR terdekat.

Persyaratan Sederhana

Persyaratan yang perlu dipersiapkan oleh nasabah ketika ingin mengajukan pinjaman di BPR terbilang sederhana dan sangat ringan, tak terkecuali permasalahan agunan pinjaman dan jaminan.

Pasalnya BPR berniat ingin membantu masyarakat kalangan ekonomi menengah untuk mewujudkan impian mereka dalam membangun usaha sendiri. Bahkan beberapa produk BPR tidak memerlukan agunan serta menerapkan sistem bagi hasil antara pemilik usaha dan pemodal.

Mengusung Kepercayaan Daripada Keuntungan

Selain itu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) lebih mengusung kepercayaan kepada nasabahnya, dibandingkan dengan mengambil keuntungan sebesar-besarnya seperti bank pada umumnya. Terbukti BPR yang menerima masyarakat dari kalangan manapun yang ingin mengajukan pinjaman.

Pilih Mana, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau Bank Umum?

Setelah mengetahui penjelasan, jenis, produk yang ditawarkan, hingga keuntungan yang ditawarkan BPR, selanjutnya Anda perlu mempertimbangkan apakah memutuskan memilih bank konvensional pada umumnya atau memilih BPR ketika ingin mengajukan pinjaman modal.

Baca : Gadai BPKB Motor di Bank BCA yang Mudah

Berikut ini beberapa kekurangan dari Bank Perkreditan Rakyat yang dapat digunakan sebagai bahan perbandingan, diantaranya :

  • Bank Perkreditan Rakyat tidak menghadirkan layanan kartu kredit.
  • Bank Perkreditan Rakyat juga memiliki jenis pinjaman serta pembagian hasil yang dapat dipilih oleh nasabah namun lebih terbatas.
  • Bank Perkreditan Rakyat memiliki nilai kredit terbatas di angka miliaran.

Sementara kekurangan dari bank konvensional atau bank umum ketika digunakan untuk mengajukan pinjaman adalah :

  • Modal belum tentu cair ketika mengajukan di bank konvensional, terlebih ketika peminjam tidak dapat memberikan jaminan yang telah ditentukan oleh pihak bank, atau memiliki riwayat kurang baik saat mengajukan pinjaman sebelumnya.
  • Bank konvensional umumnya meminta jaminan yang nantinya menentukan jumlah modal yang bisa diterima peminjam.
  • Bank konvensional umumnya menerapkan persyaratan yang lebih rumit, sehingga perlu mempersiapkan dokumen persyaratan yang lebih banyak.
  • Bank konvensional cenderung lebih sulit untuk diakses oleh masyarakat kabupaten maupun desa terpencil, sehingga lebih repot dan juga harus mengeluarkan uang lebih hanya untuk pergi ke kantor bank.

BPR adalah bank yang tak hanya menyediakan pinjaman bagi masyarakat, namun juga menyediakan produk perbankan lainnya. Tak perlu khawatir ketika menyimpan uang di BPR, karena simpanan BPR telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).