Menggapai mimpi dalam meraih kesuksesan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain berusaha dan berdoa, kamu juga perlu membaca biografi orang sukses sebagai motivasi dan inspirasi.

Di Indonesia, tidak sedikit tokoh-tokoh ternama yang berhasil mewujudkan keberhasilan dari segi ekonomi dari nol. Pencapaian tersebut tentu tidak didapatkan secara instan, namun butuh proses cukup panjang.

Biografi Orang Sukses di Indonesia

Biografi Orang Sukses di Indonesia

Perjalanan menuju sukses bukan suatu hal mudah, apalagi jika kamu memulai dari level paling bawah. Saat kamu merasa patah semangat dan ingin menyerah, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian.

Di bawah ini adalah beberapa tokoh inspiratif Indonesia yang berhasil sukses meskipun awalnya tidak memiliki apa-apa:

  • Biografi Ahmad Sahroni

Biografi Ahmad Sahroni

Sosok Crazy Rich Tanjung Priok ini berhasil menyita perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir. Selain sukses mengembangkan bisnis yang menjadi salah satu pundi-pundi pendapatannya, Ahmad Sahroni juga berhasil membawa dirinya untuk duduk di kursi parlemen.

Ahmad Sahroni lahir pada tanggal 8 Agustus 1977 di Jakarta dan dibesarkan oleh orang tua tunggal yang menafkahinya dengan berjualan nasi padang di kawasan pelabuhan Tanjung Priok.

Kondisi ekonomi yang pas-pasan membuat Ahmad Sahroni kecil terbiasa melakoni berbagai macam pekerjaan untuk membiayai sekolah serta membantu ibunya.

Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Ahmad Sahroni pernah melakoni berbagai macam profesi, termasuk berjualan es, menjadi ojek payung, dan menyemir sepatu.

Setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), Ahmad Sahroni tidak langsung melanjutkan pendidikan ke bangku kuliahan. Sebaliknya, ia bekerja menjadi buruh kasar di pelabuhan, sebelum akhirnya menjadi seorang supir tembak pada PT Millenium Inti Sentosa.

Karena merasa tidak puas dengan pekerjaan yang dilakukan, Ahmad Sahroni memutuskan bekerja menjadi tukang cuci piring pada sebuah kapal pesiar bernama Century dan sempat ikut keliling dunia.

Hanya beberapa bulan bekerja di kapal Century, Ahmad Sahroni memutuskan kembali ke Indonesia dan mengambil pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran.

Tidak lama berselang, Ahmad Sahroni bekerja lagi di PT Millenium Inti Sentosa dan kali ini sebagai supir bagi bos besar perusahaan tersebut. Berkat ketekunannya, Roni diangkat sebagai karyawan tetap.

Selama bekerja, Ahmad Sahroni mulai belajar mengenai cara menjalankan usaha. Ketekunan dan kerja kerasnya pada akhirnya berhasil mengantarkan sosok ini menyabet posisi sebagai direktur perusahaan.

Tidak puas dengan pencapaiannya, Ahmad Sahroni memutuskan mendirikan bisnisnya sendiri yang bergerak pada bidang penyewaan kapal. Di awal berbisnis, ia pernah ditipu oleh relasi usahanya hingga terlilit hutang ratusan juta rupiah dan terancam bangkrut.

Tidak lama kemudian, dari kegigihannya ia berhasil meraih kesuksesan di bawah naungan PT. Samudra Lima dan setelahnya mendirikan perusahaan yang diberi nama PT. Ruwanda Satya Abadi.

Di usia kepala empat, saat ini Ahmad Sahroni berhasil menjadi salah satu pengusaha paling sukses di Indonesia. Bukan hanya itu, karirnya di bidang politik juga semakin gemilang karena ia berhasil menduduki jabatan Wakil Ketua Komisi III DPR RI (2019 – 2024).

  • Biografi Chairul Tanjung

Biografi Chairul Tanjung

Pria kelahiran 16 Juni 1962 ini merupakan salah satu pengusaha sukses yang sangat inspiratif. Karena berasal dari keluarga kurang mampu, sejak kecil Chairul Tanjung telah memiliki mental baja.

Dalam buku biografi orang sukses yang ditulisnya yaitu, Chairul Tanjung Si Anak Singkong, sosok menginspirasi ini berusaha mengajak semua orang untuk tetap semangat menggapai cita-cita apapun kondisinya.

Meskipun berasal dari kalangan ekonomi pas-pasan, namun tekadnya untuk menjadi orang sukses tidak pernah surut. Hal tersebut terbukti ketika Chairul Tanjung muda berhasil masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi di universitas bergengsi di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia (UI).

Selama kuliah, pengusaha yang akrab disapa CT ini sudah mulai menjajaki berbagai macam pekerjaan untuk mencari uang saku. Mulai dari berjualan kaos dan alat tulis, membuka jasa fotokopi, hingga berbisnis peralatan kedokteran meskipun berakhir gagal.

Ketika berkuliah, CT merupakan salah satu mahasiswa teladan dan berprestasi. Setelah menyelesaikan pendidikan dan berhasil menyabet gelar dokter gigi, ia dan rekannya memutuskan mendirikan sebuah perusahaan bernama PT. Pariarti Shindutama yang bergerak di bidang usaha ekspor sepatu anak.

Tidak lama setelahnya, Chairul Tanjung mendirikan usaha sendiri dengan nama Para Group. Bersama perusahaan barunya, CT berhasil mengakuisisi Bank Karman yang kemudian diubah menjadi Bank Mega.

Selanjutnya, sosok Anak Singkong ini mendirikan sebuah stasiun televisi yang saat ini kita kenal sebagai Trans TV. Tidak berselang lama, ia kembali mengubah nama perusahaannya jadi CT Group.

Chairul Tanjung terbilang sukses dalam melakukan ekspansi bisnisnya ke berbagai sektor, mulai dari properti, keuangan, hingga energi yang membuat jumlah kekayaannya terus meningkat drastis.

Pada tahun 2017 lalu, nama Chairul Tanjung masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia. Disinyalir, nilai kekayaan CT berhasil menyentuh angka $4,9 miliar USD atau setara sekitar Rp65,3 triliun.

  • Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti

Tidak sedikit sosok wanita hebat di Indonesia yang berhasil meraih kesuksesan dari nol. Salah satu sosok wanita pekerja keras yang bisa kita jadikan inspirasi adalah mantan menteri kelautan Susi Pudjiastuti.

Wanita kelahiran Banten pada 15 Januari 1965 ini pada dasarnya lahir dari keluarga yang berkecukupan secara materi. Meskipun begitu, ia sempat drop out saat duduk di bangku SMA dan memutuskan memulai bisnis yang sesuai dengan passion-nya.

Susi adalah salah satu contoh biografi orang sukses yang mengawali karirnya sebagai pengepul ikan pada tahun 1983 dengan modal dari menjual perhiasan miliknya. Pada akhirnya kerja kerasnya membuah hasil saat usaha yang dilakoni mulai berkembang.

Pada tahun 1996, ia mendirikan sebuah perusahaan bernama PT ASI Pudjiastuti Marine Product yang bergerak pada bidang ekspor lobster ke berbagai benua, dari Asia hingga Amerika.

Dalam menjalankan usahanya, Susi mengalami banyak rintangan, termasuk harus memikirkan cara mempertahankan kualitas produk yang diekspor. Untuk mengatasinya, pada tahun 2004 ia memutuskan meminjam uang 20 milyar ke bank dan menggunakannya untuk membeli pesawat Cessna Caravan.

Melihat peluang yang ada di depan mata, Susi tidak berpikir dua kali untuk mendirikan perusahan transportasi udara dengan nama PT. ASI Pudjiastuti Aviation.

Berawal dari memiliki sebuah pesawat kecil, saat ini Susi Pudjiastuti berhasil mempunyai armada puluhan pesawat yang bukan hanya digunakan mengangkut hasil laut, namun juga penumpang.

Kerja keras dan keuletan Susi Pudjiastuti dalam berbisnis memang tidak perlu diragukan lagi. Hal tersebut pula yang berhasil membawanya menjadi sosok wanita tangguh dan sukses.

Meskipun tidak menamatkan sekolah, Susi Pudjiastuti berhasil menduduki jabatan sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan RI yang dipilih langsung oleh Presiden Joko WIdodo. Dari sosok Susi Pudjiastuti, kita dapat belajar, bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama mau berusaha.

  • Biografi Bob Sadino

Biografi Bob Sadino

Salah satu biografi orang sukses yang dijamin bisa memotivasi kamu dalam mewujudkan impian adalah Bob Sadino. Sosok pengusaha kaya dengan karakteristik gaya berpakaian nyentrik ini memang sudah dikenal oleh berbagai kalangan karena kisah hidupnya dianggap sangat menginspirasi.

Bob Sadino lahir pada 9 Maret 1933 di Bandar Lampung dan ia merupakan anak bungsu dari keluarga berkecukupan. Namun, Bob Sadino muda memutuskan untuk menghabiskan seluruh warisannya untuk keliling dunia serta melakoni berbagai pekerjaan saat berada di luar negeri.

Saat kembali ke Indonesia, ia memutuskan bekerja sebagai seorang supir taksi gelap dengan mengendarai Mercedes yang berhasil dibelinya dari hasil bekerja di luar negeri.

Karena mengalami sebuah kecelakaan berat, ia akhirnya beralih pekerjaan menjadi seorang tukang batu dan mendapatkan gaji Rp100.000 per hari pada masa itu, hingga akhirnya ia mengalami depresi.

Di masa keterpurukannya, salah seorang temannya berusaha menghiburnya dengan memberikan 50 ekor ayam ras. Dengan modal ayam pemberian temannya, Bob Sadino memutuskan menjadi peternak ayam.

Ketika ayam-ayam peliharaannya mulai bertelur, ia kemudian menjualnya. Keberuntungan seolah sedang menghampiri Bob, usaha yang dijalannya berkembang cukup pesat dengan pelanggannya para ekspatriat.

Keuntungan yang diperoleh dari beternak ayam digunakan oleh Bob Sadino untuk menjalankan usaha impor buah dan sayuran. Di masa tersebut, bisnis ini masih termasuk dalam kategori baru dan kesempatan tersebut dimanfaatkan Bob untuk mengembangkan metode penanaman hidroponik.

Hasil pertanian hidroponik Bob Sadino dijual pada swalayan Kem Chick. Mayoritas pembeli produk buah, sayur, dan daging impor di masa itu adalah kalangan ekspatriat.

Melihat peluang untuk mengembangkan bisnis ke skala lebih besar, Bob Sadino akhirnya mendirikan Kemfood yang bergerak di bidang produksi daging olahan, seperti sosis, bakso, dan nugget.

Seiring berjalannya waktu, usaha yang dijalankan oleh Bob Sadino semakin berkembang. Ia bahkan mulai melakukan ekspansi bisnis dan terjun ke sektor properti dengan mendirikan Mansion at Kemang.

Perjalanan hidupnya yang berliku dalam mencapai kesuksesan membuat Bob Sadino menjadi sosok inspiratif dan diidolakan. Ia sering mengisi berbagai seminar kewirausahaan hingga wafat di tahun 2015.

  • Biografi Rusdi Kirana

Rusdi Kirana

Pria kelahiran Cirebon 17 Agustus 1963 ini merupakan seorang pengusaha sukses sekaligus menjadi salah satu pendiri Lion Air yang terkenal sebagai maskapai penerbangan dengan tarif murah.

Sebelum sukses dalam dunia bisnis, Rusdi Kirana mengawali karirnya dengan bekerja sebagai calo tiket. Selain itu, ia juga pernah menjadi seorang sales mesin ketik dari merk Brother.

Tidak lama kemudian, Rusdi Berhenti dari pekerjaannya dan bersama dengan saudaranya, yaitu Kusnan Kirana, ia memutuskan untuk mendirikan sebuah biro perjalanan dengan nama Lion Tour.

Setelah bergelut menjalankan usaha sebagai agen tiket perjalanan selama bertahun-tahun, Rusdi mulai mengajak pedagang yang ada di pasar Glodok guna mengumpulkan modal usaha. Uang yang diperoleh akhirnya digunakan untuk mendirikan maskapai penerbangan.

Dari hasil pinjaman sana-sini, Rusdi dan Kusnan Kirana berhasil mengumpulkan modal sekitar 80 milyar rupiah yang digunakan mendirikan Mentari Lion Airlines di tahun 1999.

Dua bersaudara ini juga membangun sebuah kantor di kawasan ruko Harmoni, Jakarta serta menyewa pesawat Boeing 737-200 dengan rute penerbangan Jakarta ke Pontianak.

Salah satu strategi bisnis yang diterapkan oleh Rusdi dan Kusnan hingga saat ini adalah Low Cost Carrier atau Penerbangan Murah. Meskipun pada awal menjalankan usaha ia menemukan banyak kesulitan, namun dengan kerja keras dan ketekunan, perusahaannya mulai berkembang secara signifikan.

Saat ini, Lion Air berhasil menjadi salah satu maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia karena terkenal menawarkan tarif lebih murah namun pelayanan tetap prima. Dengan rute penerbangan domestik dan mancanegara.

Bahkan, pada Januari 2015 ia dilantik sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dengan periode jabatan 2015 – 2017. Selain itu, Rusdi Kirana juga menjadi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia ke-17.

Pada tahun 2018, Lion Air berhasil membawa nama Rusdi Kirana dalam daftar salah satu orang paling kaya di Indonesia. Dilansir dari majalah Globe Asia, Rusdi Kirana memiliki kekayaan senilai 1.2 miliar USD.

  • Biografi Sunny Kamengmau

Sunny Kamengmau

Nama Sunny Kamengmau mungkin belum familiar di telinga kamu, namun biografi orang sukses yang memulai usaha dari nol ini dijamin bisa menginspirasi kamu dalam mengejar cita-cita.

Sunny Kamengmau lahir pada tahun 1975 di Nusa Tenggara Timur. Sosok pemilik brand Robita ini berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan, sehingga pendidikan formalnya sangat terbatas.

Sunny Kamengmau hanyalah seorang lulusan SMP dan pindah ke Bali pada usia 18 tahun untuk bekerja dan memperbaiki hidup. Saat di berada di Pulau Dewata, ia menggeluti berbagai profesi, dari mulai menjadi pencuci mobil, tukang bangunan, hingga menjadi tukang kebun lalu beralih jadi satpam di Un’s Hotel.

Saat bekerja di hotel, Sunny Kamengmau mulai belajar berbagai bahasa asing. Dari Un’s Hotel pula ia bertemu dengan sosok turis yang akan membantunya dalam mengubah hidupnya.

Turis Jepang tersebut adalah Nobuyuki Kakizaki, yaitu seorang pebisnis sekaligus pemilik Real Point Inc. Dari persahabatannya dengan Nobu, Sunny diajak bermitra dan menjalin hubungan usaha.

Bisnis diawali dengan mengekspor kerajinan lokal Indonesia untuk dijual di Jepang. Karena melihat bahwa bisnis tersebut memiliki prospek bagus, kedua sahabat ini memutuskan menciptakan brand tas sendiri dengan nama Robbita.

Pada awalnya, angka penjualan tas Robita cukup genting karena produk hanya berhasil terjual belasan pieces saja perbulannya. Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangat Sunny dan Nobu, hingga pada tahun 2007, perusahaan berhasil berkembang pesat dan mampu menjual ribuan produk tas per bulan.

Penjualan tas brand Robita terbilang cukup tinggi, yaitu mencapai Rp25 hingga Rp30 miliar per tahun. Sedangkan rata-rata harga produknya dibanderol pada angka mulai Rp2 juta per produk.

  • Biografi Yasa Singgih

Yasa Singgih

Biografi orang sukses selanjutnya datang dari sosok pria muda kelahiran Bekasi, 23 April 1995 bernama Yasa Paramitha Singgih. Pada usia belia, ia berhasil mencapai puncak kejayaan dan menjadi pengusaha dengan omset miliaran rupiah, meskipun pernah mengalami kebangkrutan berkali-kali.

Berasal dari keluarga yang sederhana, menjadikan Yasa Singgih sebagai seorang pekerja keras dari usia muda. Apalagi, sejak ayahnya menderita sakit jantung, sehingga untuk menambah penghasilan ia harus bekerja menjadi MC pada berbagai acara sejak duduk pada bangku kelas 3 SMP.

Saat masuk SMA, ia mulai menjalankan usaha di bidang fashion dengan memesan kaos pada temannya yang memiliki bisnis konveksi. Pada saat itu, Yasa belum memahami hal-hal terkait desain grafis.

Karena mempunyai kemauan belajar tinggi, Yasa kemudian mulai belajar desain dengan temannya. Desain hasil karyanya dicetak pada kaos-kaos yang akhirnya dijualnya di pasaran.

Pada awalnya, angka penjualan kaos Yasa Singgih memang sangat kecil. Akan tetapi, ia tidak pernah menyerah dan justru nekat menggunakan semua uang tabungannya untuk membangun usaha kaos grosir yang dibelinya dari kawasan Tanah Abang.

Kegigihan dan keuletan Yasa Singgih dalam berbisnis pada akhirnya memberikan hasil yang setimpal. Karena usahanya berkembang pesat seiring dengan berjalannya waktu.

Tidak lama kemudian, Yasa Singgih membuka sebuah kafe dengan nama The Kopi. Namun sayangnya, bisnis tersebut mengalami kebangkrutan dalam nominal besar hingga ratusan juta rupiah.

Pada usia 19 tahun, Yasa Singgih memutuskan fokus pada bisnis di bidang fashion saja. Ia lalu mendirikan sebuah merek fashion pria dengan nama Men’s Republic.

Bisnis tersebut ia mulai dari nol dengan mencari mitra untuk menitipkan produk fashionnya. Seiring berjalannya waktu, perjuangan tersebut memberikan hasil yang memuaskan.

Saat ini, brand Men’s Republic di bawah naungan PT Paramitha Singgih telah berhasil dikenal luas oleh masyarakat di berbagai penjuru Indonesia. Dari brand tersebut pula, Yasa Singgih bisa mengantongi omset hingga milyaran rupiah.

Kesuksesannya dalam membangun bisnis di usia belasan tahun membuat Yasa Singgih memperoleh banyak penghargaan. Bahkan, Yasa sempat masuk di Forbes 2018 30 Under 30 Asia.

Yasa Singgih memang bisa dijadikan sosok panutan bagi kalangan muda. Kisahnya dapat dijadikan inspirasi untuk mencapai keberhasilan secara finansial sejak usia muda.

Apabila kamu sedang berada dalam proses mewujudkan cita-cita, namun semangat masih mengalami naik turun, maka bisa membaca biografi orang sukses sebagai sumber motivasi. Jangan lupa, bahwa kesuksesan membutuhkan usaha, kerja keras, dan kegigihan, jadi bersabarlah dalam menjalani proses.