Analisa Usaha Ayam Petelur 500 Ekor – Belakangan ini usaha ayam petelur menjadi primadona pengusaha ternak karena tingginya permintaan pasar. Pada saat ini permintaan telur di pasaran semakin bertambah dari hari ke hari. Hal itu sangat wajar karena kebutuhan rumah tangga akan telur pada saat sekarang semakin beragam, mulai dari pembuatan kue, mie, bahkan kebutuhan lainnya sebagai olahan makanan.

Hal ini membuat usaha ternak ayam menjadi bisnis yang cukup besar dengan omset sampai puluhan juta. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan usaha ternak ayam skala rumahan mendapatkan keuntungan hanya dengan populasi ratusan ekor.

Akan tetapi untuk mendapatkan keuntungan sebesar itu dibutuhkan perhitungan yang matang agar usaha tersebut tidak mengalami kerugian. Berikut analisis usaha ayam petelur 500 ekor :

Biaya Produksi Harian Kandang Ayam Petelur 500 Ekor

Biaya harian usaha ayam petelur terdiri dari banyak komponen diantaranya biaya pekan, vitamin dan obat, serta gaji karyawan. Selain itu ada juga biaya lainnya seperti pembelian vaksin, akan tetapi jumlahnya tidak signifikan dan pemakainya juga tidak menentu.

1. Biaya Pekan

Biaya pakan merupakan komponen terbesar yang dikeluarkan biaya produksi harian. Untuk ayam petelur pada fase reproduksi setidaknya  membutuhkan pakan harian sebesar 110 gram per ekor. Dengan demikian untuk ayam yang berjumlah 500 ekor, membutuhkan pakan harian sebesar 55.000 gram atau setara dengan 55 kg yang terdiri atas campuran jagung, bekatul dan konsentrat.

Sedangkan untuk biaya per kg pakan ayam ini berbeda-beda untuk tiap daerah. Untuk Anda perlu melakukan analisis pasar agar mengetahui biaya pakan ayam di daerah tempat Anda membuka usaha ternak ayam petelur.

Baca Juga: 5 Bisnis Rumahan untuk Pemula 100% Tanpa Resiko!!

2. Biaya Vitamin, Obat Dan Desinfektan

Pada dasarnya vitamin dan obat-obatan tidak digunakan setiap hari. Tujuan dari pemberian vitamin dan obat-obatan pada umumnya hanya untuk mencegah ayam mengalami stres berlebihan. Dalam kondisi tertentu, pemberian vitamin dan obat dilakukan dalam kondisi seperti perpindahan kandang, cuaca tidak bagus, atau saat dilakukan vaksinasi.

Untuk desinfektan disemprotkan sesekali di sekeliling kandang untuk membunuh virus beserta bakteri yang mengganggu ayam. Selain itu desinfektan juga digunakan sebagai biosecurity yang disemprotkan ke tangan dan kaki orang yang keluar masuk kandang.

Karena penggunaannya yang sedikit maka biaya dari komponen ini tidaklah terlalu besar. Untuk biaya rata-rata komponen ini yaitu Rp 40 per ekor ayam harian. Jika harga tersebut dikalikan dengan jumlah 500 ekor ayam, maka didapatkan anggaran sebesar Rp 20.000 per harinya.

3. Gaji Karyawan

Untuk gaji karyawan ini berbeda-beda untuk setiap orang karena masuk ke dalam personal adjustment atau bisa disebut sebagai kesepakatan pribadi. Biaya ini terbentuk akibat kesepakatan Anda dengan orang yang akan menjadi karyawan yang mengelola ayam petelur tersebut.

Pada dasarnya untuk mengurus ayam petelur berjumlah 500 ekor bukanlah pekerjaan yang berat. Malahan untuk mengurus ayam petelur dengan jumlah tersebut bisa dilakukan seorang diri. Akan tetapi secara umum gaji orang yang menjaga 500 ekor ayam petelur dengan tugas menjaga kandang, memberi makan, dan mengumpulkan telur mendapatkan gaji sebesar Rp1.000.000 per bulan.

Dengan analisis usaha ayam petelur 500 ekor di atas, tentunya Anda sudah bisa mengkalkulasikan berapa biaya produksi ayam petelur per hari yang harus dikeluarkan. Dengan demikian Anda sudah bisa memperkirakan berapa modal yang harus disediakan ketika ingin membuka usaha ayam petelur dengan jumlah ayam 500 ekor.

Baca Juga: Ide Usaha Event Organizer (EO) bisa jadi Bisnis Menjanjikan!

Hasil Produksi Dan Penjualan Telur Untuk 500 Ekor Ayam

Untung dan rugi dari usaha ayam petelur itu ditentukan oleh hasil penjualan telur. Banyaknya telur yang bisa dijual juga ditentukan oleh produktivitas ayam. Sebab itu peternak harus melakukan segala upaya untuk mencapai produktivitas ayam yang maksimal. Berikut analisis usaha ayam petelur berjumlah 500 ekor berdasarkan produksi dan hasil penjualannya.

1. Produktivitas Ayam Petelur

Sebagai gambaran produktivitas ayam petelur itu tidak menentu. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya umur ayam, kualitas pakan yang diberikan, kebersihan air minum, bentuk serta kondisi kandang, cuaca, dan lain sebagainya.

Sebagai contoh perhitungan kita ambil saja produktivitas rata-rata ayam petelur tersebut 75%. Jika Anda memiliki ayam yang berjumlah 500 ekor, maka dapat diasumsikan produksi telur tersebut hanya berjumlah 375 butir per hari.

2. Penjualan Telur Ayam

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwasanya hasil peternakan dipengaruhi oleh banyak faktor serta harga penjualan telur di setiap daerah itu berbeda. Di daerah yang memiliki banyak peternak ayam petelur biasanya memiliki harga telur ayam yang lebih murah. Berbeda dengan kota besar, walaupun memiliki banyak telur masuk akan tetapi harga tetap tinggi dikarenakan konsumen yang banyak.

Sebagai perhitungan kita ambil rata-rata penjualan telur berada di kisaran harga Rp 39.000 per rak yang berisi 30 butir telur ayam. Dengan jumlah produksi telur seperti yang sudah ditentukan di atas yaitu sebanyak 375 butir, artinya dalam sehari Anda bisa menjual setidaknya 12 rak. Jika dijumlahkan maka didapatkan hasil Rp 39.000 x 12 = Rp 468.000 per hari.

Dengan analisis usaha ayam petelur 500 ekor tersebut, sudah bisakah Anda menentukan apakah usaha ini bisa dijalankan atau tidak. Jika belum berikut akan kita ulasan apakah usaha ayam petelur 500 ekor menguntungkan atau malah merugikan.

Baca Juga: Ide Bisnis ini Cocok untuk Istri atau Ibu Rumah Tangga

Analisis Usaha Ayam Petelur 500 Ekor, Untung Atau Rugi?

Setelah melakukan perhitungan mulai dari biaya produksi, produktivitas ayam, hingga hasil penjualan telur seperti yang dibahas di atas, dengan itu dapat kita tentukan apakah usaha ini menguntungkan atau merugikan.

Kita mulai dari perhitungan hari, jika biaya pakan harian membutuhkan 55 kg pekan dengan harga berkisaran Rp 5.000. Maka biaya perhari yang harus Anda keluarkan ialah sebesar Rp 275.000 per hari. Biaya produksi per hari tersebut Anda kurangi dengan keuntungan penjualan yang didapatkan perhari yaitu senilai  Rp 468.000, maka didapatkan total keuntungan per hari yaitu berjumlah Rp 193.000.

Jika jumlah keuntungan tersebut dikalikan dengan satu bulan yaitu berjumlah 30, maka didapatkan total keuntungan bulanan sebesar Rp 5.790.000. Jumlah pendapatan bulanan ini nantinya juga bisa Anda kurangi dengan gaji karyawan jika memang menggunakan karyawan dalam pengelolaan ayam petelur.

Perlu Anda ketahui jumlah perhitungan ini tidak sama di tiap daerah dan tentunya juga mengalami kenaikan maupun penurunan tergantung harga jual telur di pasaran. Bagaimana? Dari analisis usaha ayam petelur 500 ekor yang dipaparkan di atas, Anda tentu sudah bisa menyimpulkan apakah usaha ini menguntungkan atau malah merugikan.

Semoga dengan paparan yang diberikan Anda bisa menghitung serta membuat gambaran Bagaimana cara menjalankan usaha ayam petelur 500 ekor. Selain itu untuk jika Anda bisa memaksimalkan produktivitas ayam, maka Anda juga akan mendapatkan keuntungan desa. Akan tetapi jika produktivitas ayam yang Anda kelola mengalami penurunan, bisa jadi usaha tersebut tidak mendatangkan keuntungan atau malah merugikan.