Aktiva lancar merupakan salah satu bagian komponen dari sebuah perusahaan. Topik yang satu ini penting untuk divisi finansial karena berkaitan dengan aset. Hanya saja, ada beberapa bagian aktiva lancar apa saja yang perlu diketahui dalam neraca keuangan.

Aktiva lancar juga memiliki kebalikan, yakni aktiva tidak lancar. Aktiva ini juga bagian dari neraca yang akan mempengaruhi kestabilan sebuah perusahaan. Karena penting, ada baiknya jika Anda mengetahui lebih lanjut tentang aktiva lancar di artikel ini.

Pengertian Aktiva Lancar

Aktiva Lancar

Aset adalah komponen penting dari perusahaan dan disebut sebagai aktiva. Aktiva kemudian dibagi menjadi dua bagian, yakni aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Keduanya bisa menunjukkan seberapa kuat dan kompetitifnya perusahaan tersebut. Sehingga, penting untuk mengetahuinya.

Aktiva lancar adalah sebuah aset yang dengan mudahnya dikonversi menjadi uang. Kemudahan ini seharusnya bisa dicapai dalam satu periode akuntansi. Aktiva lancar apa saja yang bisa disebut pada bagian ini? Contohnya adalah kas dan utang perusahaan.

Aset yang termasuk ke dalam aktiva lancar biasanya digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Sangat tidak mungkin apabila sebuah perusahaan sama sekali tidak memiliki aktiva lancar. Pasalnya, aktiva yang satu ini akan menentukan kelancaran usaha setiap harinya.

Jenis Aktiva Lancar

Jenis Aktiva Lancar

1. Uang kas

Uang kas biasanya sudah dalam bentuk uang, baik uang yang sudah berwujud maupun bentuk saldo di bank. Bagian dari aktiva lancar apa saja ini merupakan pegangan yang penting bagi perusahaan. Apabila terjadi sesuatu yang bersifat darurat, maka kas adalah sasaran utama untuk dicairkan.

Kemudian, yang disebut dengan kas juga bagian uang yang bisa diambil kapan saja. Penting bagi perusahaan untuk selalu memegang kas karena kondisi darurat sama sekali tidak bisa ditunda. Jumlah kas di setiap perusahaan akan berbeda, tergantung dari skala perusahaan dan skala darurat aktivitasnya.

2. Surat Berharga

Kepemilikan sebuah surat berharga bagi perusahaan adalah hal yang lumrah. Semakin banyak surat berharga yang dimiliki, artinya semakin tinggi pula aktiva lancar apa saja yang termasuk di dalamnya. Contoh surat berharga adalah deposito, obligasi, saham, dan lain-lain yang dapat dicairkan.

Saham memang relatif berisiko, namun surat berharga seperti deposito bulanan bisa menjadi penyelamat manakala saldo di bank atau kas tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari perusahaan. Deposito bulanan sangat efektif karena bisa menghadirkan bunga dan penalti jauh temponya juga kecil.

3. Stok barang

Apabila perusahaan memiliki stok barang, maka barang tersebut masuk ke dalam kategori aktiva lancar apa saja. Pasalnya, stok barang merupakan inventaris yang sewaktu-waktu bisa dijual. Kemudian, hasil penjualan tersebut memiliki nilai ekonomi yang menghasilkan keuntungan untuk perusahaan.

Hanya saja, tidak semua perusahaan memiliki stok barang. Hal tersebut disebabkan perusahaan bisa jadi bukanlah perusahaan yang menyediakan barang dagang, seperti penyedia jasa. Sehingga jenis aset yang satu ini memang tidak berlaku untuk semua perusahaan di berbagai industri.

4. Piutang

Piutang merupakan salah satu kedalam kategori aktiva lancar apa saja. Arti dari piutang adalah aset yang ada di tangan konsumen atau debitur karena perusahaan meminjamkannya kepada mereka. Saat jatuh tempo, perusahaan bisa mendapatkan pemasukan berikut dengan bunga sebagai laba.

Aktiva lancar yang satu ini sangat menguntungkan apabila debitur membayar utangnya dengan lancar. Alhasil, perusahaan juga bisa memproyeksikan kapan bisa mendapatkan uang tersebut. Apabila kredit macet, piutang bisa menjadi masalah karena tidak bisa didapatkan tepat waktu.

5. Beban bayar di muka

Ini juga merupakan salah satu ke dalam jenis aktiva lancar apa saja yang termasuk ke dalam aset. Beban merupakan kewajiban setiap perusahaan yang perlu dibayarkan agar perusahaan bisa menjalankan operasional dengan lancar. Beban ini juga tidak dibayarkan di akhir periode.

Contoh beban dibayar di muka di antara lain adalah biaya untuk menyewa gedung, membayar listrik, membayar air, membeli peralatan alat tulis kantor, dan premi asuransi. Beban ini sama sekali tidak masuk ke dalam kas perusahaan karena perhitungannya yang berbeda.

Cara Menghitung Aktiva Lancar

Aktiva lancar apa saja yang harus masuk ke dalam perhitungan sehingga perusahaan tidak kebingungan untuk menentukan proyeksi finansialnya? Berikut ini adalah rumus yang perlu digunakan:

Aktiva lancar = kas + deposito bulanan + surat berharga + piutang + stok barang

Sebuah perusahaan mungkin tidak memiliki deposito bulanan. Jika tidak ada, maka faktor perhitungan tersebut dianggap nol. Stok barang yang masuk ke dalam perhitungan pun harus menghitung bruto harga, yakni modal dan keuntungan yang didapat setelah terjual.

Jenis Aset Bukan Aktiva Lancar

1. Aset tetap

Seringkali orang kebingungan dengan jenis aktiva tidak lancar dan yang tidak lancar, terutama saat melihat daftar aset tetap. Aset tetap merupakan aset yang sudah berbentuk wujud dan biasanya dipakai bertahun-tahun. Seiring waktu, nilai aset ini pun terus menurun.

Aset tetap memang bisa dijual, namun fakta tersebut tidak menjadikannya ke dalam daftar aktiva lancar apa saja. Aset tetap hanya akan dijual apabila sebuah perusahaan mengalami perubahan yang besar, entah ekspansi maupun bangkrut. Contoh aset tetap adalah kendaraan, tanah, dan mesin.

2. Kekayaan intelektual

Aset yang satu ini sama sekali tidak memiliki wujud dan tidak bisa diuangkan. Bentuknya beragam mulai dari hak cipta, hak merek dagang, dan hak paten. Hanya saja, hak kekayaan intelektual tersebut bisa memberikan dampak ekonomi yang baik untuk perusahaan.

Selain itu, nama lain dari hak kekayaan intelektual adalah hak istimewa. Meski begitu, ada jangka waktu tertentu yang harus diperbarui untuk aset yang tidak berwujud ini. Hak kekayaan intelektual biasanya didaftarkan ke pemerintah negara setempat.

3. Investasi jangka panjang

Salah satu aset yang tidak masuk ke dalam aktiva lancar apa saja adalah investasi jangka panjang. Artinya, jenis investasi ini sama sekali tidak bisa diuangkan dalam waktu dekat karena belum jatuh tempo. Meski begitu, perusahaan masih bisa mendapatkan laba hasil dari investasi dalam periode tertentu.

Karakteristik Aktiva Lancar

1. Memiliki bukti hukum

Karakteristik aktiva lancar apa saja? Yang pertama adalah aset tersebut memiliki tuan alias bukti hukumnya jelas. Aset tersebut sudah legal dan terdaftar, sehingga kepemilikannya bisa berpindah tangan dan memiliki nilai ekonomi tertentu.

2. Memiliki manfaat

Manfaat utama dari aktiva lancar adalah bisa dimanfaatkan oleh perusahaan. Artinya, aset tersebut memiliki nilai ekonomi tertentu. Nilai ekonominya bisa digunakan untuk proses operasional perusahaan. Berbeda dengan milik pribadi yang tidak bisa digunakan oleh perusahaan.

3. Ada keuntungan

Aset yang lancar juga memiliki karakteristik di mana mereka akan mendapatkan keuntungan, meskipun kecil, saat dijual atau berpindah tangan. Hal tersebut disebabkan oleh nilainya yang tidak turun karena waktu. Berbeda dengan aset tidak lancar yang mengalami penyusutan.

4. Pembeliannya di masa lalu

Karakteristik terakhir dari aktiva lancar apa saja adalah pembeliannya dilakukan di masa lalu. Jadi, perusahaan sudah secara sah memiliki aset tersebut. Apabila masih ada tunggakan pembayaran, maka perusahaan sama sekali tidak bisa menyebutnya sebagai aset.

5. Mudah cair

Pencairan aktiva lancar pun harus bisa dilakukan dengan sangat mudah. Pasalnya, kebutuhan operasional perusahaan terjadi harian dan saat dibutuhkan biasanya sangat mendadak. Aset-aset yang bisa dicairkan dalam waktu singkat termasuk ke dalam aktiva lancar.

Manfaat Aktiva Lancar Bagi Perusahaan

Manfaat Aktiva Lancar Bagi Perusahaan

1. Membiayai sumber daya

Sumber daya merupakan salah satu kebutuhan perusahaan, baik berupa sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Kebutuhan ini digunakan sehari-hari. Penggunaannya pun membutuhkan biaya yang juga tidak sedikit, sehingga butuh aktiva lancar untuk menunjangnya.

2. Menunjang operasional

Operasional perusahaan harus ditunjang dengan adanya aktiva lancar. Aktiva bekerja untuk bisa terus memperdaya kegiatan sehari-hari. Jika tidak ada kas keras, maka saldo tabungan di bank bisa menjadi pegangan perusahaan karena aktiva lancar apa saja ini bisa dengan cepat dicarikan.

3. Mengetahui nasib keuangan perusahaan

Dengan adanya aktiva lancar yang tercatat di perusahaan, divisi keuangan bisa mengetahui nasib perusahaan. Proyeksi di masa depan bisa diketahui dengan seberapa baiknya aktiva lancar yang tercatat. Selanjutnya, perusahaan bisa menyusun strategi yang sesuai.

4. Sebagai dana darurat

Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu kegunaan dari aktiva lancar adalah sebagai dana darurat. Pasalnya, aktiva lancar yang masuk ke dalam kategori aset ini akan bisa dicairkan dengan cepat dan langkahnya pun praktis.

5. Pembelian bahan baku

Membeli bahan baku pun bisa dengan menggunakan aktiva lancar. Terkadang, bahan baku memiliki kenaikan harga yang sangat tinggi sementara capex tidak bisa menutupinya. Jika bahan baku bersifat darurat, maka aktiva lancar bisa digunakan.

6. Membayar utang

Aktiva lancar juga salah satu komponen penting agar Anda bisa membayar utang perusahaan. Terkadang, utang perusahaan sudah jatuh tempo saat budget pembayaran utang belum tersedia. Maka, aktiva lancar bisa digunakan untuk membayar.

Aktiva lancar apa saja yang tercantum di atas merupakan aset bergerak dan bisa dicairkan sewaktu-waktu dan praktis. Aktiva ini sangat membantu kegiatan operasional perusahaan, sehingga roda bisnis tetap berjalan sesuai dengan rencana.