Pada saat membuat laporan keuangan, tentu saja salah satu aspek yang perlu kamu ketahui yaitu menghitung debt to asset ratio (DAR). Jika kamu dapat menghitung DAR dari suatu perusahaan, maka kamu dapat mengetahui kondisi utang di perusahaan. Tidak perlu khawatir, berikut disajikan penjelasan dan rumus DAR.

Tidak hanya mengetahui kondisi utang saja, kamu juga dapat menganalisis keuangan perusahaan dan mengelola modal yang dimiliki. Dapat diringkas, bahwasanya DAR sendiri berfokus kepada perbandingan aset dan utang yang dimiliki perusahaan.

Definisi dan Tujuan Debt to Asset Ratio (DAR)

Debt to asset ratio (DAR) merupakan salah satu jenis laporan keuangan. Dimana rasio ini digunakan untuk menghitung jumlah aset yang telah dibiayai oleh utang. DAR sangat penting karena berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan semua kewajiban perusahaan dalam jangka panjang.

Tujuan dari DAR sendiri sebagai bahan untuk menganalisis keuangan perusahaan seperti aset perusahaan dan utang yang dimiliki. Tentunya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan seperti investor, supplier, ataupun kreditur.

Fungsi Debt to Asset Ratio (DAR)

Terdapat beberapa fungsi dari debt to asset ratio (DAR). Tentu saja penghitungan ini penting agar menciptakan keuangan yang sehat dalam suatu perusahaan. Jika kamu penasaran mengenai fungsi lainnya dari penghitungan rumus DAR diantaranya:

  • Sebagai taksiran dalam mengetahui utang dan aset yang dimiliki perusahaan
  • Sebagai taksiran untuk perusahaan dalam melunasi utang sebagai kewajiban
  • Sebagai pandangan kepada investor untuk menginvestasikan saham
  • Mengetahui modal dalam besaran rupiah agar dapat digunakan perusahaan untuk membayar utang jangka panjang
  • Mengetahui status perusahaan dengan cara melihat  keseimbangan modal dan aktiva yang dimiliki.

Rumus DAR

Rumus DAR

Menghitung DAR sendiri tidak sembarang menggunakan rumus yang ada. Tentu saja terdapat rumus DAR agar kamu gunakan secara mudah. Rumus tersebut sangat sederhana dan mudah dihafalkan. Berikut rumus debt to asset ratio agar mengetahui kesehatan pada keuangan yang ada di perusahan.

Debt to asset ratio (DAR) = total kewajiban/total aset

Kewajiban yang dimaksud dalam DAR menurut Harahap (2010) yaitu utang. Dalam suatu laporan keuangan, liabilitas sendiri diartikan sebagai hutan yang harus dilunasi oleh pihak lain di masa mendatang. Letak liabilitas berada di halaman yang sama dengan ekuitas.

Liabilitas atau aset memiliki nilai yang sama. Maka dalam hal ini dapat disimpulkan jika aset sendiri berasal dari hasil penjumlahan lancar dan tidak lancar. Sedangkan liabilitas sendiri dapat diambil dalam jangka pendek serta jangka panjang. 

Cara Menghitung Menggunakan Rumus Debt to Asset Ratio (DAR)

Contoh sederhana untuk menghitung DAR yaitu dengan menggunakan rumus yang telah disediakan. Namun, jika kamu masih bingung dengan bagaimana cara menghitungnya berikut kami sajikan suatu kondisi keuangan dari suatu perusahaan.

  1. Jaya Wiyaja merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Diketahui kondisi keuangan PT. Jaya Wijaya yaitu memiliki aset Rp. 18.352.877.132, dengan utang Rp. 939.950.304. Berada DAR yang dimiliki oleh perusahaan tersebut?

Penyelesaian:

DAR = total utang/total kewajiban

DAR = 939.950.304/18.352.877.132

DAR = 0,6 kali atau 60%

Nilai Debt to Asset Ratio (DAR) yang Baik

Setelah nilai DAR telah dihitung menggunakan rumus DAR, maka selanjutnya nilai tersebut dikategorikan ke dalam nilai yang baik atau buruk. Oleh karena itu, perlu kamu ketahui bagaimana nilai DAR yang bagus agar keuangan perusahaan tetap stabil dan bagus. Berikut nilai DAR yang baik untuk diperhatikan.

  • Jika rasio utang dari perusahaan kurang dari 0,5 kali, maka aset perusahaan terbesar dari hasil biaya ekuitas
  • Jika rasio utang lebih besar dari 0,5 kali, maka aset terbesar yaitu hasil pembiayaan utang
  • 0,6-0,7 merupakan nilai normal DAR. Akan tetap hal ini bukan menjadi acuan utama sebab, setiap perusahaan memiliki kondisi keuangan dan spesifikasi yang beda.

Cara Menganalisis Hasil Debt to Asset Ratio (DAR) 

Setelah mengetahui rumus DAR dan nilai DAR yang baik untuk perusahaan, maka kamu juga harus mengetahui cara menganalisis dari hasil DAR yang telah didapatkan. Terdapat tiga cara menganalisis DAR menurut Sherman (2015) yaitu Intracompany Analysis, Industry Comparison, serta Trend Analysis.

  • Intracompany Analysis

Analisis intracompany analysis adalah sebuah analisa yang membandingkan antara rasio DAR dengan rasio pada perhitungan lain. Dari perbandingan ini nantinya dapat ditarik sebuah kesimpulan yang menggambarkan kondisi sebuah perusahaan dalam periode tertentu.

  • Industry Comparison

Sama seperti namanya, analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan rasio DAR perusahaan dengan rata-rata perusahaan lain dengan bidang yang sama

  • Trend Analysis

Jenis analisis yang terakhir, adalah trend analysis dimana sebuah perusahaan melakukan analisa rasio DAR selama periode waktu tertentu.

Ilmu tentang rumus DAR sangat diperlukan untuk memantau perkembangan sebuah perusahaan. Bagi yang ingin berkarir di bidang bisnis atau finansial, maka mengetahui ilmu ini akan sangat membantu.