Kalau dalam artikel yang lalu kami telah membicarakan tentang peluang usaha dalam bisnis service gadget HP android, kali ini kami akan bicarakan jenis usaha yang lebih tradisional yang kiranya juga masih bisa sangat menguntungkan, yakni usaha budidaya singkong.
Cara Budidaya / Menanam Singkong
Meski hanya dikelola dengan cara-cara yang biasa saja, budidaya umbi singkong sudah dikenal dan menjadi salah satu makanan pokok leluhur nusantara kita. Umbi singkong ini tergolong sebagai umbi akar yang mengandung karbohidrat. Singkong banyak dikonsumsi oleh masyarakat kecil dijadikan berbagai jenis makanan seperti tiwul dan lain sebagainya.
Di samping dijadikan makanan tradisional seperti tiwul, bahan gorengan, keripik, dan lain sebagainya, singkong juga digunakan sebagai bahan utama produk-produk pabrikan seperti roti dengan dicampur berbagai bahan lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pabrikan, sebenarnya produk pertanian singkong yang dihasilkan oleh para petani di Indonesia masih kurang. Sehingga terpaksa pemerintah harus melakukan impor dari luar negeri seperti dari negara tetangga Vietnam.
Sebagaimana data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2015 lalu, produksi ubi kayu (yang di dalamnya termasuk singkong) nasional hanya mencapai 21.7 juta ton. Sedangkan pada 2016 ini pemerintah mentargetkan pencapaian produksi singkong hingga 27 juta ton
Kurangnya pasokan singkong Indonesia ini menunjukkan bahwa sebenarnya peluang bisnis dalam bidang budidaya singkong masih sangat besar, prospeknya pun tampak bagus. Asalkan budidaya singkong dikelola secara profesional dan moderen maka ide usaha ini akan memberikan hasil yang cukup menjanjikan. Kurangnya pasokan singkong ini disinyalir karena selama ini para petani masih menggunakan cara-cara tradisional dalam budidayanya.
Agar budidaya singkong menjadi tradisi dan menjadi usaha yang menguntungkan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga sudah berusaha mengembangkan bibit-bibit singkong unggulan, seperti Adira 1, Adira 2, Malang 6, Singkong Kasesa, Singkong Gajah, Darul Hidayah, dan varietas-varietas unggulan yang lain.
Bagi Anda yang berminat budidaya singkong, sebagaimana website-website lain yang membicarakan tentang hal ini, KonsultasiBisnis.com juga menyarankan untuk membudidayakan Singkong Gajah. Karena singkong jenis ini bisa memberikan hasil bersih hingga Rp. 52 juta per hektarnya.
Ini Rincian Biaya yang Dibutuhkan untuk Budidaya Singkong
Biaya pembukaan lahan singkong 1 hektare | Rp. 7.000.000 |
Biaya pembajakan | Rp. 3.000.000 |
Upah | Rp. 2.000.000 |
Bibit 7000 x Rp. 600 | Rp. 4.200.000 |
Kapur pertanian 2500 kg x Rp. 1500 | Rp. 3.750.000 |
Upah Tanam | Rp. 1.000.000 |
Upah pemeliharaan | Rp. 1.000.000 |
Pestisida | Rp. 200.000 |
Pemupukan | Rp. 4.300.000 |
Upah panen | Rp. 1.500.000 |
Transportasi | Rp. 1.000.000 |
Lain – lain | Rp. 1.000.000 |
Total pengeluaran | Rp. 30. 504.000 |
Rincian Keuntungan
Total produksi | 125 ton atau 125.000 Kg dengan harga per Kg Rp. 700 |
Sehingga didapat penjualan 125.000 kg x Rp. 700 | Total Rp. 87.500.000 |
Total keuntungan bersih = Rp. 87.500.000 – Rp. 30.504.000 | Untung bersih = Rp. 56.960.000 |
Hitung-hitungan keuntungan yang ada di tabel di atas adalah apabila modalnya merupakan modal sendiri bukan pinjaman. Sedangkan apabila ternyata modalnya adalah hasil pinjaman dari bank, maka keuntungan total dikurangi bunga bank yang telah disepakati.
Keistimewaan dalam melakukan budidaya singkong adalah kemudahannya dalam melakukan pemeliharaan dimana tidaklah dibutuhkan air yang terlalu banyak, secukupnya saja. Bukan hanya singkongnya, bahkan daunnya pun juga bisa dijual, karena diminati oleh masyarakat baik digunakan untuk konsumsi (dibuat sayur) ataupun untuk pakan ternak. Silahkan dicoba ide bisnis ini dan semoga berhasil..!!
1 thought on “Peluang Usaha Budidaya Singkong Masih Terbuka Lebar, Ini Perhitungannya”