Nanang Suherman merupakan owner Ayam Nelongso yang cerita perjuangannya patut dicontoh. Jatuh bangun Nanang baik sebelum sampai proses membangun Ayam Nelongso menjadi sebesar sekarang bukanlah perjuangan yang mudah dan mempunyai banyak sekali tantangan.

Nanang Suherman membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama ada kemauan dan mau kerja keras. Ceritanya keluar dari lubang jarum dan meraih kesuksesan yang besar akan kita ulas pada artikel kali ini, tapi sebelum itu mari kita berkenalan dulu dengan apa itu Ayam Nelongso.

Profil Ayam Nelongso

Profil Ayam Nelongso

Ayam Goreng Nelongso atau yang seringkali dikenal sebagai Ayam Nelongso adalah sebuah rumah makan yang cukup terkenal terutama di provinsi kelahirannya Jawa Timur. Nelongso sendiri dalam Bahasa Jawa berarti susah.

Nama ini mengacu pada branding produk yang menjual makanan dengan nuansa pedas hingga membuat orang yang makan menjadi nelongso atau susah. 

Ayam Goreng Nelongso pertama dibuka di Malang tempat dimana sang owner mengenyam pendidikan dan merintis berbagai jenis usahanya di sana. Hingga saat ini outlet Ayam Nelongso sudah tersebar di banyak kota dengan total 70 an outlet cabang.

Pada awal pendiriannya, Ayam Goreng Nelongso menarik perhatian konsumen dengan promo yang cukup berani. Yaitu dengan menjual menu sarapan hanya 5000 rupiah saja sudah mendapatkan satu porsi nasi + ayam dan sambal, meskipun sekarang menu ini sudah tidak ada lagi.

Perkembangan rumah makan Ayam Goreng Nelongso ini tergolong sangat cepat karena dalam beberapa tahun saja sudah memiliki puluhan outlet dan masih bertahan dengan konsumen yang bertambah banyak.

Profil Owner Ayam Nelongso Nanang Suherman

Profil Owner Ayam Nelongso Nanang Suherman

Dibalik sukses besar yang diraih Ayam Nelongso, ada sosok Nanang Suherman yang merupakan owner dari rumah makan ini. Ayam Nelongso sendiri dibangun dengan pondasi yang sangat kuat, berangkat dari kesulitan ekonomi oleh sang owner yang  membangun jiwa usahanya.

Nanang Suherman lahir di Probolinggo, 5 Januari 1987. Beliau merupakan pengusaha muda berkebangsaan Indonesia yang juga turut mendirikan industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). 

Nanang Suherman menempuh sekolah dasar hingga menengah atas di desa Kraksaan, Probolinggo. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya di Universitas Merdeka dengan jurusan Psikologi pada tahun 2005, dan jurusan Akuntansi di STMIK Asia pada tahun 2007.

Dalam membangun usahanya hingga sebesar ini, bukanlah jalan mulus yang dilalui oleh Nanang. Berbagai macam cobaan telah menghampiri dan semua itu menuntun seorang Nanang hingga ke titik ini.

Kisah Perjuangan Owner Ayam Nelongso

Berikut mari kita simak perjalanan karir bisnis dari seorang pengusaha sukses bernama Nanang Suherman.

1. Kuliah Sambil Berjualan Koran

Usaha di bidang kuliner bukanlah usaha pertama kali yang dijalani oleh Nanang Suherman. Jiwa usaha beliau sudah ada bahkan sejak masih duduk di bangku perguruan tinggi. Untuk membiayai kuliahnya, Nanang memutuskan untuk mencari uang sendiri salah satunya dengan berjualan koran.

Nanang Suherman tidak pernah malu untuk menjajakan korannya di pinggir jalan atau perempatan. Bahkan dengan risiko bertemu orang yang dia kenal. Dia terus semangat untuk mengais rupiah demi memenuhi kebutuhannya sendiri.

Bahkan pada bisnis ini Mas Nanang sempat membuka beberapa kios. Walaupun pada akhirnya kios-kios tersebut digusur satpol PP. Tapi ini membuktikan bahwa sekali lagi jalan bisnis dari sang pengusaha tidaklah mulus.

Namun menjadi loper koran ini hanya awal dari perjalanan besar dari Nanang Suherman. Sisanya adalah sejarah yang hasilnya bisa kita saksikan saat ini.

2. Bisnis Komputer dan Makelar Mobil

Perjalanan bisnis Mas Nanang berlanjut ke bidang lain. Saat itu beliau juga merambah ke bisnis jual beli komputer hingga makelar mobil. Pada bisnis komputer, sebenarnya Mas Nanang sempat menemukan titik cerah. 

Hal ini lantaran usaha komputer miliknya sempat beberapa kali memenangkan tender dari pemerintahan. Sehingga membuat usahanya kali ini dapat berjalan. Akan tetapi karena mungkin bukan jalannya, usaha ini pada akhirnya juga harus tutup dalam waktu yang tidak terlalu lama.

3. Sempat Menjadi Karyawan

Ternyata perjalanan karir Mas Nanang tidak hanya seputar bisnis saja. Beliau juga pernah terjun di dunia professional tepatnya menjadi seorang pegawai sebuah bank. 

Berbeda dari berbisnis, dengan menjadi pegawai sebuah bank, penghasilan Mas Nanang menjadi lebih pasti setiap bulannya dari gaji.

Akan tetapi untuk seseorang dengan jiwa usaha yang tinggi, tentu saja api semangat untuk mendirikan usaha tidak pernah padam. Terbukti sang owner Ayam Nelongso tidak pernah puas hanya dengan menjadi pegawai.

Akhirnya sambil bekerja Mas Nanang kembali belajar menggeluti bidang bisnis. Kali ini bersama pamannya beliau belajar berbisnis di bidang pengolahan besi tua. 

Selang beberapa lama akhirnya Mas Nanang Suherman berhasil membuka usaha besi tuanya sendrii dilanjutkan dengan bisnis plastik.

4. Keberanian Menikah di Tengah Bisnis yang Tidak Pasti

Meskipun bisnis yang dijalaninya saat itu yakni bisnis plastik belum seberhasil Ayam Nelongso yang beliau miliki sekarang, dengan gentle seorang Nanang Suherman mempersiapkan pernikahannya dengan seorang wanita yang baru satu bulan ia kenal.

Selanjutnya, sang istri inilah yang menjadi saksi sekaligus partner Mas Nanang dalam jatuh bangun bisnis hingga mendirikan serta membesarkan outlet Ayam Nelongso menjadi seperti sekarang. 

Owner Ayam Nelongso ini pun pada akhirnya menikahi istrinya, Yena Isna dan hingga kini telah dikaruniai 6 orang anak.

5. Bisnis Bangkrut Hingga Terlilit Utang

Bisnis Bangkrut Hingga Terlilit Utang

Terbentuknya usaha bisnis plastik milik Mas Nanang Suherman ternyata bukan pertanda baik. Karena dari bisnis ini ternyata kehancuran Mas Nanang dimulai. Saat itu owner Ayam Nelongso ini harus menanggung pengeluaran yang cukup banyak pada bisnisnya tersebut.

Hal ini membuatnya harus memiliki banyak utang untuk tetap menghidupi bisnis dan keluarganya. Sayangnya utang tersebut terus menumpuk dan beliau mengakui saat itu utangnya mencapai 1,3M baik pada utang resmi maupun non resmi.

Beliau menuturkan bahwa saat itu hampir setiap hari debt collector silih berganti mendatangi rumahnya untuk menagih utang. Bahkan pada suatu ketika istri dan anak pertama Mas Nanang harus rela melihat suaminya babak belur dihajar debt collector

Dari titik ini, Mas Nanang harus kehilangan harta bendanya untuk melunasi utang-utangnya.

6. Kehilangan Rumah dan Harus Menginap di Pom Bensin

Setelah terlilit utang yang sangat besar, Mas Nanang pun akhirnya harus merelakan semua harta bendanya termasuk rumah tempat ia dan keluarganya berlindung. Tidak memiliki rumah membuat ia dan keluarganya mencari pom bensin sebagai tempat untuk tidur.

Bahkan Mas Nanang harus berpindah-pindah pom bensin hanya agar tetap memiliki tempat tinggal sementara. Mungkin pada saat-saat seperti ini merupakan saat-saat paling rendah bagi Mas Nanang dan keluarga.

Namun pada titik terendah pun, Mas Nanang tidak pernah menyerah begitu pun istrinya yang terus mendukungnya tanpa kenal lelah.

7. Usaha Kuliner sebagai Titik Balik

Di tengah ketidakpastian nasibnya, owner Ayam Nelongso ini masih belum menyerah. Beliau sekali lagi mencoba kali ini merambah dunia kuliner. Walaupun sebenarnya Mas Nanang pun bukanlah orang yang pandai memasak.

Tetapi beliau memiliki keyakinan bahwa ketika ia makan di sebuah warung dimana warung tersebut ramai pembeli, maka dapat dipastikan bahwa masakan yang disediakan disitu memiliki rasa yang enak. Mas Nanang seharusnya bisa merasakannya dengan lidah sendiri.

Berbekal tutorial dari Youtube, Mas Nanang pun akhirnya membuka usaha bebek goreng dibantu sang istri. Singkat cerita cukup mengejutkan ternyata banyak orang yang menyukai masakan di warung yang dibuka Mas Nanang.

Sehingga pelanggan yang datang ke kini warungnnya semakin banyak setiap harinya. Singkat cerita pada akhirnya Mas Nanang pun berhasil membuka outlet Ayam Nelongso pertamanya di Malang, Jawa Timur. Kota dimana owner Ayam Nelongso berproses sekaligus menjadi kota lahir bagi bisnisnya saat ini.

8. Salah Satu Outlet Terbakar

Meski Ayam Nelongso telah berdiri, perjalanan bisnis milik Mas Nanang ini pun tak luput dari cobaan. Beberapa waktu lalu salah satu outlet milik Ayam Nelongso mengalami musibah kebakaran. Semua asset pada outlet tersebut habis termakan Si Jago Merah.

Hanya menyisakan papan nama Ayam Nelongso kebanggaan bisnis Mas Nanang ini saja. Tapi dari musibah ini, sang owner tetap melihat sisi positifnya.

Karena atas kejadian ini, Ayam Nelongso pun masuk pemberitaan bahkan hingga tingkat nasional. Dengan demikian Ayam Nelongso seperti mendapatkan marketing secara gratis karena semua orang jadi tahu tentang Ayam Nelongso dan semakin banyak orang yang penasaran akan makanan ini.

Dengan strategi jitu dan pengelolaan yang baik, musibah tersebut tidak membuat Ayam Nelongso jatuh. Bahkan hingga saat ini kita masih bisa melihat outlet-outlet Ayam Nelongso di banyak kota besar di Jawa dan Bali.

9. Sejarah Logo Ayam Nelongso

Bagi yang sering makan Ayam Nelongso atau mengetahui merk yang satu ini, mungkin beberapa ada yang bertanya-tanya. Mengapa logo Ayam Nelongso bergambar bebek sedangkan namanya sendiri mengandung kata “Ayam”?

Ini merupakan fakta menarik, ternyata gambar bebek pada logo Ayam Nelongso merupakan lambang awal perjuangan Mas Nanang di dunia kuliner. Karena seperti yang diketahui, pada awal kiprah di dunia kuliner, menu yang digeluti oleh Mas Nanang adalah bebek goreng.

Dari sini akhirnya logo Ayam Nelongso pun bergambag bebek, bukan ayam seperti namanya.

Hal yang Patut Dipelajari

1. Pantang Menyerah

Pantang menyerah adalah pelajaran pertama yang bisa diambil dari kisah Nanang Suherman. Bagaimana banyaknya cobaan yang didapatkan oleh beliau namun tidak pernah menyerah dan terus bangkit hingga memperoleh keberhasilan yang luar biasa.

Sifat pantang menyerah inilah yang seharusnya dimiliki oleh setiap pengusaha. Ulet dan tidak pernah kalah oleh kegagalan.

2. Mencoba Hal Baru

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Nanang Suherman tak pernah lelah mencoba hal baru. Berbagai macam bidang bisnis telah dicobanya hingga ia akhirnya menemukan jalan yang membawanya kepada kesuksesan besar.

Memang sudah sepatutnya seorang pengusaha terus mencoba hal baru apabila bidang yang dijalaninya mengalami kebuntuan. Karena tidak ada yang tahu kalau mungkin bidang lain yang menjadi jalan keberuntungannya.

Cerita Mas Nanang Suherman selaku owner Ayam Nelongso sudah sepatutnya dijadikan pelajaran bukan hanya bagi para pengusaha, tapi bagi semua orang agar tidak pernah menyerah akan mimpi-mimpinya.