Ketika kamu meminjam uang di bank, biasanya akan menggunakan sistem angsuran untuk cara mengembalikannya. Besarnya angsuran tiap periode tertentu akan dipengaruhi oleh bunga. Oleh sebab itu, kamu perlu memahami cara menghitung angsuran per bulan.

Bunga yang harus dibayar setiap bulan merupakan salah satu wujud kompensasi. Dimana kompensasi tersebut ditujukan kepada lembaga atau pihak yang menyediakan dana. Besarnya bunga dapat berbeda-beda sesuai dengan ketentuan pihak bank dan menjadi kesepakatan bersama.

Cara Menghitung Angsuran Per Bulan

Hal yang mempengaruhi besar angsuran per bulan ialah jumlah angsuran dan bunga yang ditentukan oleh bank. Terdapat beberapa macam bunga pinjaman yang tentunya juga mempunyai perbedaan cara menghitung.

Berikut penjelasan mengenai beberapa sistem perhitungan angsuran pinjaman setiap bulan:

  • Bunga efektif

Pengertian bunga efektif adalah bunga pinjaman yang besarnya tidak selalu sama setiap bulannya. Dengan menggunakan sistem ini akan menyebabkan besar angsuran setiap bulannya akan semakin kecil.

Hal tersebut dikarenakan perhitungan bunga efektif didasarkan pada sisa hutang atau pokok hutang yang belum dibayarkan. Maka dari itu semakin lama pembayaran bunga akan semakin berkurang.

Biasanya bunga efektif digunakan pada transaksi atau jenis kredit dalam jangka panjang, seperti KPR rumah atau investasi. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung bunga efektif, yakni:

Bunga = sisa hutang bulan sebelumnya x suku bunga per tahun x masa angsuran

Contoh:

Terdapat sebuah pinjaman sebesar Rp24.000.000 dengan bunga efektif sebesar 10% per tahun. Jika masa angsuran selama satu tahun maka tentukan besar angsuran tiap bulannya!

Penyelesaian:

Angsuran pokok = Rp24.000.000/12 = Rp2.000.000

Bulan pertama: (10% x Rp24.000.000 / 12 bulan) + Rp2.000.000 = Rp2.200.000

Bulan kedua: (10% x Rp22.000.000 / 12 bulan) + Rp2.000.000 = Rp2.183.333

Bulan ketiga: (10% x Rp20.000.000 / 12 bulan) + Rp2.000.000 = Rp2.166.666

  • Bunga flat

Cara menghitung angsuran per bulan yang selanjutnya adalah dengan sistem bunga flat. Dimana pengertian bunga flat ialah kebalikan dari bunga efektif. Jika bunga efektif besarnya tidak tetap, maka bunga flat mempunyai besaran yang tetap setiap bulannya.

Dengan demikian besar angsuran setiap bulannya akan selalu sama hingga pinjaman lunas. Perhitungan angsuran dengan sistem ini lebih mudah dibandingkan dengan sistem lainnya. Biasanya bunga flat akan digunakan pada angsuran kredit yang konsumtif, seperti mobil.

Rumus yang digunakan untuk menentukan besar bunga flat ialah:

Bunga flat = (suku bunga per tahun x jumlah pinjaman) / masa angsuran.

Contoh:

Pinjaman sebesar Rp10.000.000 mempunyai bunga sebesar 10%. Jika masa angsuran selama satu tahun maka tentukan besar angsurannya!

Penyelesaian:

Angsuran pokok = Rp10.000.000 / 12 bulan = Rp833.333

Besar bunga tiap bulan = ((10% x Rp10.000.000)/12 bulan) + Rp833.333 = Rp916.666

  • Bunga anuitas

Bunga anuitas merupakan bunga pinjaman yang merupakan modifikasi dari bunga efektif. Dimana dengan menggunakan sistem bunga ini maka angsuran setiap bulannya akan sama nominalnya. Besaran bunga semakin lama akan turun, namun besaran cicilan pokok akan semakin meningkat.

Dibandingkan dengan bunga flat maka sistem bunga anuitas ini memberikan total bunga yang lebih rendah. Sedangkan jika dibandingkan dengan bunga efektif maka total bunga pinjaman akan sama.

Cara menghitung angsuran per bulan pada suatu pinjaman berbeda-beda. Hal tersebut tergantung pada sistem perhitungan atau jenis bunga yang diterapkan oleh penyedia dana. Bunga flat mempunyai cara yang paling mudah, namun total bunga ini paling besar dibandingkan dengan yang lainnya.