Dalam dunia investasi dan saham ada banyak sekali istilah-istilah penting yang wajib kamu ketahui, misalnya seperti ARA dan ARB. Karena ARA dan ARB dalam saham, adalah 2 istilah yang akan sering kamu dengar ketika berkomunikasi dengan investor dan trader saham.

Nah kali ini kami akan berbagi informasi tentang pengertian, manfaat, dan tips yang berkaitan dengan ARA dan ARB. Hal ini bertujuan supaya kamu nanti lebih mudah memahami tentang pergerakan jual beli saham yang bersifat fluktuatif.

Pengertian ARA dan ARB dalam Saham

Pengertian ARA dan ARB dalam Saham

Seperti yang disampaikan sebelumnya, kegiatan jual beli saham selalu bersifat fluktuatif. Nah ARA dan ARB adalah pengelompokan yang berdasarkan fluktuasi harga saham selama periode waktu tertentu. Supaya lebih jelasnya, berikut pengertian ARA dan ARB secara lebih rinci.

  • Pengertian ARA

Auto Rejection Atas atau ARA adalah persentase batas kenaikan harga tertinggi yang ada dalam saham. Atau secara sederhana banyak orang yang memahami bahwa ARA adalah kondisi dimana harga saham meningkat secara signifikan.

Salah satu karakteristik dari saham ARA adalah kolom jual atau offering yang tidak memiliki antrian order. Perlu kamu ketahui bahwa batas ARA saham sudah ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia, berdasarkan dengan harga saham tersebut.

  • Pengertian ARB

Berikutnya ARB atau Auto Reject Bawah adalah kondisi fluktuasi harga saham kebalikan dari ARA. Atau sederhanya orang sering memahami ARB adalah penurunan harga saham secara bertahap dan signifikan yang terjadi dalam suatu periode waktu tertentu.

Jika suatu saham mengalami penurunan harga secara terus menerus, maka akan masuk dalam kategori ARB. Salah satu karakteristik dari ARB adalah tidak adanya indikator order yang terlihat dalam kolom pembelian saham.

Jadi ARA dan ARB adalah 2 istilah yang memiliki makna kebalikan dalam dunia investasi saham. ARA adalah persentase batas kenaikan harga tertinggi, sedangkan ARB adalah persentase penurunan harga terendah pada saham.

Batasan ARA dan ARB dalam Saham

Batasan ARA dan ARB dalam Saham

Setelah mengetahui tentang pengertian ARA dan ARB dalam investasi saham, berikutnya kamu juga harus tahu tentang batasan-batasannya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya batasan ARA dan ARB sudah ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia, berikut tabel batasan ARA dan ARB.

Harga Acuan ARA ARB
Rp50 s/d Rp200 >35% <Rp50 atau <7%
>Rp200 s/d Rp5.000 >25% <7%
>Rp5.000 >20% <7%

 

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa harga terendah dari suatu saham di Indonesia berdasarkan aturan Bursa Efek Indonesia adalah Rp50. Jika sudah mencapai titik tersebut, maka harga saham suatu perusahaan tidak akan bisa turun lebih rendah lagi.

Dan perlu kamu ketahui bahwa aturan batas maksimal ARB di Indonesia sudah berubah beberapa kali. Sebelum terjadinya pandemi, batas maksimal ARB adalah 25% hingga 35%.

Kemudian di bulan maret 2020 saat awal pandemi batasnya turun menjadi 10%, sampai akhirnya sekarang turun menjadi 7%.

Manfaat ARA dan ARB dalam Saham yang Harus Kamu Tahu

Mengetahui tentang ARA dan ARB adalah hal yang sangat penting dan bermanfaat baik bagi investor maupun perusahaan. Sederhananya, batasan-batasan tersebut berguna untuk mencegah terjadinya perubahan harga saham yang terlalu ekstrim, sehingga bisa merugikan banyak pihak.

Jadi tujuan BEI menentukan batasan ARA dan ARB adalah untuk memastikan bahwa harga saham tidak naik terlalu tinggi atau turun terlalu rendah. Supaya kamu tidak bingung, berikut penjelasan secara rinci tentang manfaat ARA dan ARB bagi investor maupun perusahaan.

  • Manfaat bagi Investor

Manfaat paling utama dari ARA dan ARB bagi investor adalah untuk memperbesar peluang meraih keuntungan sebesar-besarnya. Selain Auto Rejection atas dan bawah ini juga berguna untuk menjaga harga saham supaya tetap terkontrol.

Jika kamu ingin mengembangkan uang melalui investasi saham, maka kamu harus memiliki kemampuan analisa dan strategi yang matang. Adanya ARA dan ARB ini, akan membuat kamu lebih mudah dalam menentukan analisis dan strategi yang matang tersebut sebagai investor.

  • Manfaat bagi Perusahaan

Selain bermanfaat bagi investor dan trader, ternyata ARA dan ARB juga memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Salah satunya adalah melindungi perusahaan, supaya harga saham tidak turun secara drastis bahkan anjlok sehingga bisa merugikan perusahaan.

Jika Bursa Efek Indonesia tidak menentukan batas maksimal penurunan harga saham, maka perusahaan bisa saja mengalami kerugian besar. Tapi berbeda dengan investor dan trader, bagi perusahaan batas ARB diketahui jauh lebih bermanfaat daripada batasan ARA.

Batasan Auto Rejection Atas dan Auto Rejection Bawah memberikan banyak sekali manfaat bagi investor, trader, maupun perusahaan. Batasan-batasan ini membantu semua pihak untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian, yang terjadi karena perubahan harga saham.

Tips Membeli Saham dengan Kategori ARA dan ARB

Tips Membeli Saham dengan Kategori ARA dan ARB

ARA dan ARB dalam saham sangat berpengaruh terhadap untung atau tidaknya investasi yang kamu lakukan nantinya. Untuk seseorang yang sudah lama berkecimpung di dunia investasi dan saham, tentu sudah sangat paham bahwa pergerakan saham sangat sulit diprediksi.

Meskipun investor dan trader sudah menerapkan berbagai strategi serta analisis, terkadang masih terjadi kenaikan dan penurunan harga saham yang tidak terduga.

Nah berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa kamu jadikan pertimbangan sebelum membeli saham dengan kategori ARA dan ARB.

  • Melakukan Analisis Fluktuasi Saham ARA dan ARB

Tips pertama yang wajib kamu terapkan sebelum membeli saham ARA dan ARB adalah melakukan analisis fluktuasi secara berkala.

Perlu kamu ketahui bahwa saham yang masuk dalam 2 kategori ini, biasanya banyak diminati oleh investor dan trader yang sudah punya pengalaman.

Dengan menggunakan sistem analisis fluktuasi saham ARA dan ARB, kamu bisa lebih mudah perubahan harga saham yang akan terjadi nantinya. Dan perlu diingat, yang dimaksud dengan melakukan analisis secara berkala ini harus kamu lakukan setiap hari.

  • Amati Harga Tawar Saham

Berikutnya tips yang juga bisa kamu terapkan sebelum membeli saham adalah, mengamati harga tawarnya. Karena harga adalah salah satu hal yang paling utama dan wajib kamu perhatikan sebelum membeli saham dari suatu perusahaan.

Jadi pastikan sejak awal kamu tahu berapa harga wajar atau harga normal suatu saham, sebelum mereka masuk dalam kategori ARA maupun ARB. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerugian di masa depan, saat kamu ingin menjual saham tersebut.

  • Lakukan Analisis Prospek Perusahaan di Masa Depan

Melakukan analisa prospek perusahaan di masa depan adalah hal yang tidak kalah penting dan wajib kamu perhatikan sebelum membeli saham. Jangan sampai kamu membeli saham dari suatu perusahaan, hanya karena harganya saat itu sedang melambung tinggi.

Kamu harus memastikan bahwa perusahaan yang kamu beli sahamnya bisa mempertahankan eksistensi mereka di masa depan. Sehingga saham yang kamu beli bisa terus berkembang dan memberikan hasil yang menguntungkan untukmu. 

  • Pastikan Emiten Bisa Menghasilkan Laba dengan Stabil

Setelah melakukan analisis terhadap prospek perusahaan di masa depan, selanjutnya kamu juga harus tahu tentang kemampuan emiten dalam menghasilkan laba.

Pastikan kamu membeli saham dari perusahaan yang mampu meningkatkan kinerjanya, sehingga laba perusahaan ikut meningkat.

Karena ketika suatu perusahaan bisa mendapatkan keuntungan secara signifikan, maka pemegang saham juga akan ikut mendapat keuntungan berupa dividen. Untuk mengetahui kemampuan emiten dalam menghasilkan laba, kamu bisa membaca riset perusahaan sekuritas.

  • Cari Tahu Market Cap Saham Diminati

Terakhir tips yang bisa kamu lakukan supaya tidak salah membeli saham adalah dengan mencari tahu market cap saham. Hal yang wajib kamu ingat, semakin besar market cap atau kapitalisasi pasar suatu perusahaan, maka nilai fundamentalnya juga pasti semakin baik.

Untuk kamu yang masih bingung, kamu bisa menggunakan rumus market cap yaitu harga pasar dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Nah market cap ini dibagi menjadi 3 golongan oleh Bursa Efek Indonesia yaitu Big Cap, Middle Cap, dan Small Cap.

Dengan melakukan analisis fluktuasi saham, mengamati harga tawar dan menganalisis prospek masa depan serta laba, kamu bisa mencegah terjadinya kerugian. Dan yang tidak kalah penting, kamu juga harus mencari tahu tentang market cap saham ARA dan ARB yang akan kamu beli.

Apa yang Harus Dilakukan jika Saham Masuk Kategori ARA dan ARB?

Apa yang Harus Dilakukan jika Saham Masuk Kategori ARA dan ARB

Sekarang kamu tentu sudah sangat paham tentang pengertian serta manfaat ARA dan ARB dalam saham. Berikutnya kamu harus paham apa yang harus dilakukan ketika harga saham masuk dalam kategori ARA maupun ARB, berikut penjelasannya.

  • Hal yang Harus Dilakukan Saat Saham ARA

Seperti yang sudah dijelaskan, Auto Rejection Atas atau ARA adalah kondisi dimana harga saham mengalami peningkatan. Jika suatu saham perusahaan masuk dalam kategori ARA, maka kamu tidak akan bisa menjual atau membeli saham tersebut.

Salah satu penyebab kenapa saham bisa masuk dalam kategori ARA adalah karena minat beli pasar yang sangat tinggi, terhadap saham tersebut. Jika kamu berencana melakukan investasi jangka panjang, maka tidak disarankan untuk membeli saham yang baru masuk kategori ARA.

Sebaiknya kamu menunggu sampai harga saham tersebut turun dan kembali ke harga normal. Karena hal ini akan jauh lebih menguntungkanmu nantinya.

  • Lakukan Hal Berikut jika Saham ARB

Auto Rejection Bawah atau ARB adalah kondisi dimana harga saham terus menurun secara signifikan dalam suatu periode waktu tertentu. Kenapa saham bisa kena ARB?

Hal ini tentu membuatmu khawatir, jika terus menurun sampai di bawah harga belinya maka kamu bisa mengalami kerugian.

Tapi kamu tidak perlu takut, jika harga saham mengalami penurunan sebaiknya kamu beristirahat sebentar dan menjauhi market untuk sementara. Setelah merasa tenang, kamu bisa mengatur kembali strategi serta analisis dan mencari peluang.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan supaya kerugian tidak semakin parah adalah, dengan membeli saham lain yang sekiranya menguntungkan. Saham lain ini nantinya akan berguna sebagai kompensasi kerugian, jika saham kamu yang lain harganya tidak bisa naik lagi.

Memahami tentang ARA dan ARB dalam saham adalah salah satu langkah utama untuk mencapai keberhasilan dalam dunia investasi dan saham.

Jadi, pastikan kamu tahu banyak hal tentang ARA dan ARB mulai dari pengertian, manfaat, hingga hal yang harus dilakukan jika saham masuk 2 kategori ini.