Deposito merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup banyak dipilih oleh masyarakat. Meskipun cukup populer, ternyata masih banyak orang yang belum paham betul tentang rumus deposito.
Penjelasan Tentang Deposito
Sebelum masuk ke pembahasan tentang rumus deposito, terlebih dahulu Anda harus pahami tentang apa itu deposito. Secara umum, deposito merupakan produk lembaga keuangan (perbankan) yang menawarkan penyimpanan uang yang dapat ditarik pada kurun waktu tertentu.
Baca : Beda Deposito BCA Syariah dan Konvensional
Keuntungan dari investasi seperti deposito ini adalah Anda sebagai nasabah akan memperoleh reward suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis tabungan biasa. Oleh karena itu, biasanya orang menaruh uang ke deposito untuk mendapat keuntungan tersebut.
Dari pernyataan sebelumnya, bisa dilihat bahwa perbedaan antara deposito dan tabungan biasa adalah dalam hal fleksibilitas penarikan dananya. Untuk tabungan biasa, Anda dapat melakukan penarikan dana kapan saja sesuai keinginan.
Sementara, pada jenis tabungan deposito, penarikan dana hanya bisa ditarik dalam jangka waktu atau tenor tertentu. Jadi, pada saat belum memasuki waktu penarikan yang sudah ditentukan, dana deposito tidak dapat diambil oleh nasabah.
Apabila penarikan dana dilakukan melanggar tenor yang telah dipilih, maka nasabah akan dikenai penalti. Untuk itu, bagi Anda yang ingin memilih jenis investasi ini, maka harus memperhatikan betul tentang syarat penarikan uang di deposito ini.
Secara umum, deposito dipilih orang yang ingin menabung tanpa takut terkena godaan menarik uang tunai. Dalam kasus ini, pastinya nasabah dapat melakukan pengaturan keuangan lebih baik khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan menengah dan jangka panjang.
Adanya waktu tenor penarikan dana serta suku bunga tinggi membuat deposito ini tergolong dalam salah satu jenis alat investasi. Jadi, bagi orang yang ingin mendapatkan keuntungan bunga tinggi dengan risiko rendah investasi deposito ini bisa jadi pilihan terbaik.
Mengenal Kebijakan Deposito
Pada umumnya, nasabah melakukan penyimpanan uang di deposito minimal mulai dari 8 sampai 10 juta rupiah. Akan tetapi, untuk jumlah minimal deposito tersebut aturannya berbeda-beda antara bank satu dengan bank yang lainnya.
Baca : Cara Mudah Cek Limit Kartu Cimb Niaga
Bahkan, pernah juga ditemui bank yang mencanangkan aturan minimal dana deposito sebesar Rp 1 juta rupiah saja. Sementara untuk tenor waktunya, pilihannya bisa mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, sampai dengan 24 bulan.
Untuk besaran bunga yang didapatkan, bisanya akan relatif lebih tinggi saat Anda memilih tenor jangka waktu yang lebih panjang. Melihat hal tersebut tidak heran apabila jenis investasi ini menjadi banyak pilihan nasabah dengan profil risiko menengah ke bawah.
Alasan lain mengapa deposito ini banyak dipilih adalah risiko kehilangan atau kerugian pada investasi ini sangat minim. Bahkan, untuk keamanan dari deposito ini telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau biasa dikenal dengan LPS.
Akan tetapi, untuk bisa memperoleh perlindungan deposito dari pihak LPS, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut ini adalah berbagai macam persyaratan yang diperlukan untuk bisa mendapatkan perlindungan tersebut.
- Jumlah dana maksimal yang dapat disimpan dalam deposito masih dalam batas jaminan LPS, yakni sebesar Rp 2 miliar
- Besar bunga deposito yang diambil tidak melebihi dari besaran bunga penjaminan.
Selain tentang persyaratan LPS ini, Anda juga wajib tahu tentang jenis deposito yang umum dikenal di masyarakat. Deposito tersebut adalah deposito berjangka serta sertifikat Deposito.
Deposito berjangka adalah tabungan yang hanya dapat diambil oleh nasabah dengan nama tulis yang sama. Berdasarkan hal tersebut, jenis deposito berjangka tidak dapat dipindah tangankan, jual beli, dan hanya bisa ditarik saat sudah waktu jatuh tempo.
Sementara jenis sertifikat deposito merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank kepada nasabah. Surat tersebut sifatnya lebih fleksibel dalam hal pencarian karena nantinya bisa dicairkan oleh siapa saja yang mempunyai sertifikat tersebut.
Besar Biaya Pajak Penghasilan di Deposito
Selanjutnya, sebelum memulai membuka tabungan deposito, Anda terlebih dahulu harus tahu tentang rumus deposito. Tujuannya hal tersebut adalah agar Anda bisa memperhitungkan berapa jumlah besaran bunga deposito yang akan diterima nantinya.
Perlu diketahui, meskipun dana deposito Anda semakin besar dan bunganya tinggi, namun tetap ada potongan pajak yang akan dibebankan kepada nasabah. Untuk dana deposito dengan jumlah Rp 7,5 juta lebih, maka pajak penghasilan yang ditetapkan adalah sebesar 20%.
Sementara untuk dana deposito yang jumlahnya kurang dari Rp 7,5 juta, nasabah akan dibebaskan dari biaya pajak. Oleh karena itu, pikirkanlah dengan baik tentang biaya tambahan ini sebelum Anda memutuskan membuka rekening deposito di bank.
Rumus Deposito Lengkap
Dengan mengetahui rumus tersebut para nasabah dapat memperkirakan keuntungan investasi yang dijalankannya tersebut. Selain itu, mengetahui tentang rumus perhitungan deposito juga membuat Anda bisa membuat perencanaan deposito dengan baik.
Baca : 4 Cara Membuat Kartu Kredit BRI Untuk Mahasiswa
Apabila membahas tentang rumus deposito, maka terdapat dua macam perhitungan yang bisa dilakukan. Berikut adalah penjelasan tentang rumus dan perhitungan tentang keuntungan saat Anda berinvestasi dalam bentuk deposito.
1. Rumus Deposito Berdasarkan Total Pendapatan
Perhitungan pertama adalah keuntungan deposito dilihat dari total pendapatan per tanggal jatuh tempo. Dengan mengetahui rumus ini, Anda bisa memperkirakan besaran keuntungan yang bisa diperoleh selama menabung dalam bentuk deposito.
Berikut adalah rumus serta contoh perhitungannya:
Misalkan Anda akan membuka deposito di sebuah bank dengan besaran awal setoran Rp 15 juta dengan tenor 3 bulan. Sementara, pihak bank menetapkan besaran bunga deposito dalam kurun waktu 3 bulan tersebut adalah sebesar 7,5%.
Berdasarkan informasi tersebut, berikut adalah perhitungan keuntungannya:
Rumus Keuntungan Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Bunga x Waktu Tenor):365 Hari
= (Rp15.000.000 x 7,5% x 90) : 365
= Rp 101.250.000 : 365
= Rp 277.397
Dilihat dari hasil hitung di atas, kita bisa melihat bahwa keuntungan bulanan dari deposito yang dimiliki adalah sebesar Rp 277.397. Tentunya, jumlah keuntungan tersebut masih harus dikurangi dengan pajak yang dibebankan. Untuk mendapatkan keuntungan bersih, Anda bisa menghitung seperti berikut.
Besar Biaya Pajak Deposito = (Keuntungan Bunga Deposito per bulan x Besar Pajak)
= Rp 277.397 x 20%
= Rp 55.479
Setelah mencari tahu tentang besaran pajak yang harus dibayarkan, berikutnya Anda bisa melakukan perhitungan keuntungan bersih. Berikut adalah rumus deposito untuk mendapatkan jumlah keuntungan bersih.
Keuntungan Bersih Deposito = Keuntungan Bunga Deposito – Biaya Pajak Deposito
= Rp 277.397 – Rp 55.479
= Rp 221.918
Berdasarkan dari perhitungan keuntungan bersih di atas, Anda bisa memperoleh jumlah keuntungan bersihnya yakni sebesar Rp 221.918. Nah dari keuntungan tersebut bisa didapatkan bahwa deposito Anda bertambah menjadi sebesar Rp 15.221.918.
2. Rumus Deposito Berdasarkan Pendapatan
Apabila sebelumnya perhitungan keuntungan bunga dilakukan dari keseluruhan, maka berikutnya ini akan diberikan rumus untuk hitung keuntungan per bulan. Untuk mendapatkan hasil keuntungan per bulan dari deposito, Anda bisa lihat penjelasan di bawah ini.
Baca : Danamon Cash Connect: Keunggulan Serta Layanan Terbaiknya
Misalkan, Anda memasukkan dana deposito awal sebanyak Rp 20 Juta dan ingin menyimpan dana dalam tenor 6 bulan. Sementara dengan besar bunga deposito sebesar 6%, berikut adalah perhitungan keuntungan bulanan dari deposito Anda.
Jumlah Bunga Deposito = (Setoran Awal x Besaran Bunga x [persentase pendapatan-pajak] x 30 hari) : 365
= (Rp 20.000.000 x 6% x 80% x 30 hari) : 365
= Rp 28.800.000 : 365
= Rp 78.904
Untuk jumlah persentase pendapatan dikurangi pajak didapatkan dari besaran pajak yang mencapai 20 persen dari pendapatan. Jadi, jika dikurangi dengan pendapatan, maka angka yang diperoleh adalah sebesar 80%.
Berdasarkan perhitungan tersebut, bisa didapatkan bahwa keuntungan yang bisa didapatkan setiap bulan adalah sebesar Rp 78.904. Sementara untuk keuntungan sampai tenor waktu jatuh tempo, Anda bisa memperoleh keuntungan sebesar Rp 473.424.
Bagaimana? Tidak terlalu sulit bukan untuk memahami penerapan dari rumus deposito di atas? Setelah memahaminya dengan baik, kini Anda bisa memperhitungkan keuntungan yang didapatkan berdasarkan setoran awal yang dimasukkan.
Itulah tadi penjelasan tentang rumus deposito yang perlu Anda ketahui. Semoga dengan adanya informasi tersebut, Anda bisa menjadi lebih mantap untuk investasi deposito dan juga bisa melakukan perhitungan keuntungan dengan tepat.