Gimana Sih Rata-rata Return IHSG 20 dan 10 Tahun Terakhir? Cek Faktanya di Sini!

Kalau kamu udah mulai nyentuh dunia investasi—entah itu lewat saham langsung atau reksadana—pasti sering dengar soal IHSG.

Tapi pernah nggak sih kamu mikir, sebenernya IHSG itu kasih return berapa sih tiap tahunnya?

Pertanyaan ini penting banget, apalagi kalau kamu pengin tahu seberapa “oke” performa investasi kamu selama ini.

Berapa sih rata-rata hasil yang kamu bisa dapet kalau investasi di saham selama 10 atau 20 tahun?

Apakah hasil portofoliomu udah sesuai ekspektasi, atau malah di bawah rata-rata pasar?

Yuk, kita bongkar datanya. Supaya kamu bisa punya gambaran realistis tentang return saham jangka panjang—nggak cuma ngandelin feeling atau omongan influencer doang.

grafik IHSG 20 tahun terakhir

Return IHSG Selama 20 Tahun Terakhir

Karena artikel ini dibuat di tahun 2025, berarti kita bakal tarik data dari tahun 2005 sampai 2024—jadi bener-bener 20 tahun ke belakang.

Selama periode ini, IHSG udah ngalamin berbagai macam kondisi: dari krisis global 2008, booming komoditas, taper tantrum, pandemi COVID-19 di 2020, sampai kondisi recovery dan ketidakpastian global belakangan ini.

Naik-turunnya lumayan roller coaster, tapi secara umum IHSG menunjukkan tren naik dalam jangka panjang.

Berdasarkan data historis, rata-rata return tahunan (compounded annual growth rate / CAGR) IHSG dari 2005–2024 ada di 10.27% per tahun.

Artinya, kalau kamu invest Rp10 juta di awal tahun 2005, maka danamu bisa tumbuh jadi Rp70 jutaan di akhir 2024—dan itu belum termasuk dividen.

tabel profit per bulan - 20 tahun terakhir

Tapi tentu aja, nggak semua tahun manis. Tahun 2008 misalnya, IHSG sempat anjlok lebih dari 50% gara-gara krisis finansial global. Lalu di 2020, IHSG juga sempat amblas karena pandemi. Tapi di tahun-tahun lain, ada juga masa-masa cuan besar—kayak 2009, 2016, atau 2021.

drawdown 20 tahun terakhir - IHSG

Kamu juga harus tahu bahwa selama 20 tahun terakhir, IHSG pernah mengalami penurunan terdalam (alias maximum drawdown) sebesar -60,73% di tahun 2008, waktu krisis finansial global melanda.

Bayangin aja: kalau kamu invest Rp100 juta di awal tahun, nilainya bisa turun tinggal Rp39 jutaan di akhir tahun itu.

Meskipun IHSG selalu recover seiring waktu, tapi tetap aja, kamu harus siap secara mental dan finansial menghadapi risiko penurunan ekstrem kayak gitu. Ini penting banget terutama buat kamu yang baru mulai investasi. Karena di saham, naiknya bisa pelan-pelan, tapi turunnya kadang bisa jebret! dalam waktu singkat.

Intinya, return tinggi datang bareng risiko tinggi. Jadi kalau kamu mau hasil investasi yang oke di jangka panjang, kamu juga harus tahan banting waktu pasar lagi nggak bersahabat.

Return IHSG Selama 10 Tahun Terakhir

Sekarang kita masuk ke periode yang lebih dekat: 2015 sampai 2024. Dalam 10 tahun terakhir ini, kondisi pasar cenderung lebih “adem” dibanding 20 tahun terakhir, tapi sayangnya return-nya juga jauh lebih kecil.

Return IHSG Selama 10 Tahun Terakhir

Berdasarkan data, rata-rata return tahunan IHSG selama 10 tahun terakhir cuma sekitar 3,05% per tahun. Yep, kamu nggak salah baca—cuma tiga persen-an. Jadi kalau kamu invest Rp10 juta di tahun 2015 dan diem aja sampai 2024, nilainya sekarang kira-kira cuma jadi Rp13 jutaan. Jauh banget dibanding performa 20 tahun terakhir.

drawdown 10 tahun terakhir - IHSG

Selain itu, IHSG juga tetap mengalami penurunan besar di periode ini. Maximum drawdown-nya sebesar -41,14%, yang terjadi saat pandemi COVID-19 di 2020.

Jadi meskipun return-nya kecil, risikonya tetap gede.

Return IHSG Selama 5 Tahun Terakhir

Kalau kita lihat yang lebih dekat lagi, yaitu dari 1 Januari 2019 sampai 31 Desember 2024, hasilnya ternyata cukup menantang. Selama 5 tahun terakhir, rata-rata return tahunan IHSG cuma sekitar 2,29% per tahun.

tabel profit per bulan - 5 tahun terakhir

Nilai ini memang jauh lebih rendah dibandingkan periode 10 atau 20 tahun terakhir. Hal ini wajar karena periode ini penuh dengan kejutan besar, termasuk pandemi COVID-19 yang bikin pasar saham dunia, termasuk IHSG, terjun bebas.

drawdown selama 5 tahun terakhir

Selain itu, maximum drawdown selama 5 tahun terakhir juga masih besar, yaitu sekitar -39,86%, hampir setara dengan periode 10 tahun sebelumnya. Ini berarti risiko turun besar masih nyata, meskipun kamu cuma pegang investasi dalam waktu yang relatif pendek.

Apa Artinya Data Tersebut Buat Investor?

Buat kamu yang baru mulai atau udah investasi di pasar saham, ada satu hal penting yang mesti diingat: jangan berharap cuan cepat!

IHSG itu bukan tempat buat cari untung kilat dalam waktu singkat.

Return IHSG memang terlihat menarik kalau kamu lihat dari jangka panjang—apalagi kalau sabar tahan naik turunnya pasar. Tapi kalau kamu gampang panik waktu market turun, bisa-bisa malah rugi dan akhirnya jual saham pas harganya lagi rendah.

Intinya, investasi saham itu permainan jangka panjang. Kamu harus siap sama naik-turun pasar, dan sabar menunggu hasilnya tumbuh. Jangan lupa juga untuk tetap diversifikasi investasi dan jangan taruh semua uang di satu tempat aja.

Kalau kamu konsisten dan disiplin, peluang untuk mendapatkan return yang baik dari IHSG akan jauh lebih besar dibanding cuma nebak-nebak saham yang lagi naik.

Bagaimana Dengan Dividen?

Perhitungan return IHSG yang kita bahas tadi belum termasuk dividen ya. Jadi sebenarnya, hasil investasi kamu pasti lebih tinggi kalau kita hitung dividen yang dibagikan perusahaan.

Tapi, jangan kebayang dividen itu bikin kamu kaya mendadak. Biasanya, dividen yang kamu dapat dari saham-saham di IHSG itu sekitar 2-3% dari total portofolio per tahun. Jadi, meskipun dividen menambah “cita rasa” keuntungan, kontribusinya masih relatif kecil dibanding kenaikan harga saham itu sendiri.

Tentu saja, ini sangat tergantung sama saham apa yang kamu beli. Ada saham-saham blue chip yang rajin bagi dividen, tapi ada juga yang lebih suka reinvest keuntungan buat ekspansi bisnis dan jarang kasih dividen.

Return IHSG Setelah Dividen

Memang lebih realistis kalau kita ikut menghitung dividen dalam perhitungan return IHSG di atas. Karena pada kenyataannya, sebagian besar emiten di Bursa Efek Indonesia rutin membagikan dividen setiap tahun.

Sayangnya, untuk saat ini saya belum bisa dapat data dividen IHSG secara lengkap selama periode 5, 10, dan 20 tahun terakhir. Jadi perhitungan return yang kita bahas sebelumnya murni berdasarkan kenaikan harga indeks saja—belum termasuk tambahan dari dividen.

Tapi kalau mau ambil gambaran kasarnya, biasanya dividen dari IHSG itu sekitar 2–3% per tahun. Jadi kalau kamu mau kira-kira total return sesungguhnya, tinggal tambahin aja 2–3% ke return tahunan yang udah dibahas sebelumnya. Misalnya:

  • Return 20 tahun: 10,27% ➜ bisa jadi sekitar 12–13% per tahun

  • Return 10 tahun: 3,05% ➜ jadi sekitar 5–6% per tahun

  • Return 5 tahun: 2,29% ➜ naik ke 4–5% per tahun

Tentunya ini masih estimasi kasar, karena hasil riil bakal tergantung juga sama saham apa yang kamu pegang, dan apakah kamu reinvest dividen atau langsung dicairin.

Artikel ini bakal saya update lagi kalau nanti saya berhasil kumpulin data dividen yang lengkap.

Return IHSG per Bulan: Kapan Saat Tepat untuk Masuk?

Kalau kamu tipe investor yang suka ngulik pola, bagian ini mungkin menarik banget. Kita udah rekap return bulanan IHSG selama 25 tahun terakhir (2000–2024) buat lihat bulan-bulan mana yang biasanya kasih cuan dan mana yang sering bikin deg-degan.

tabel profit per bulan - 25 tahun terakhir

💡 Insight Kunci:

  • Desember adalah bulan paling cuan, dengan rata-rata return +3.3%. Fenomena ini sering disebut Santa Claus Rally, didorong oleh optimisme akhir tahun dan rebalancing portofolio.

  • Juli dan April juga kuat, masing-masing mencetak +2.3% dan +2.2%. Cocok untuk posisi long menjelang musim laporan keuangan dan pembagian dividen interim.

  • Agustus paling lemah, dengan rata-rata -1.2%. Ini bisa jadi sinyal untuk menahan diri atau melakukan profit taking.

  • Mei berada di zona netral-negatif (-0.1%), mendukung pepatah lama: “Sell in May and go away”.

🎯 Strategi Timing Sederhana (Berdasarkan Data Historis):

Strategi Aksi Rationale
Buy in October Ambil posisi saat IHSG cenderung sideways sebelum rally akhir tahun Oktober punya return moderat, bisa jadi titik masuk sebelum Desember
Sell in May Ambil untung di puncak musiman Mei ada di posisi netral, bisa dijual untuk kamu yang mau megang cash dulu
Hindari Agustus Hindari membuka posisi besar Volatilitas dan tekanan jual sering terjadi

 

Apakah Return IHSG Cukup Menarik?

Walaupun akhir-akhir ini return nya cukup kecil, tidak sampai 12%, namun saham tetap bisa menjadi tempat untuk meletakkan uang dingin ataupun uang untuk pensiun kamu.

Jangan lupa juga untuk selalu diversifikasi portofolio, misalnya dengan menambahkan obligasi atau reksa dana pasar uang, agar risiko bisa lebih terkendali.

Kalau kamu masih baru dalam dunia investasi, pertimbangkan untuk mulai dengan jumlah kecil dulu sambil belajar.

Selain itu, investasi saham sebaiknya dilakukan dengan strategi disiplin dan sabar. Jangan tergoda untuk sering menjual beli berdasarkan sentimen sesaat. Ingat, waktu adalah teman terbaik investor.

Semakin lama kamu tahan investasi, peluang mendapatkan hasil optimal akan semakin besar.

Dengan kombinasi return yang menarik, waktu yang panjang, dan kesabaran, investasi saham bisa menjadi pondasi kuat untuk masa depan keuangan yang lebih baik.

Leave a Comment