Non Performing Loan atau NPL bank adalah bentuk permasalahan yang terjadi dalam pembayaran pinjaman. Umumnya adanya NPL terjadi karena krisis ekonomi dimana terjadi peningkatan nilai pada kredit macet.
Jadi, bisa dikatakan bahwa NPL adalah bentuk indikator “kesehatan” aset dari bank. Nantinya, akan dihitung dari banyaknya debitur gagal melakukan pelunasan pinjaman sesuai jatuh tempo. Bagi yang penasaran dan memahami lebih lanjut tentang NPL, simak penjabarannya berikut.
Apa Itu Non Performing Loan?
Menurut Bank Indonesia, NPL adalah pinjaman yang memiliki kualitas diragukan atau bisa dibilang pinjamannya kurang lancar atau macet. Selain itu, masalah dari NPL mengarah pada debitur yang tidak membayar angsuran tepat waktu.
Dapat disimpulkan bahwa NPL merupakan indeks yang menunjukkan kesehatan kekayaan dari lembaga keuangan atau bank. Perwujudannya diimplementasikan dalam rasio keuangan pokok yang dijadikan penilaian dari suatu permodalan, risiko pasar, likuiditas, dan rentabilitas.
Dapat dikatakan juga bahwa NPL Bank adalah indikasi terkait masalah bank bersangkutan. Adanya NPL menunjukkan pengurangan modal dari bank. Apabila terus dibiarkan, NPL bisa memberikan dampak buruk pada pemberian kredit untuk waktu berikutnya.
Rumus Non Performing Loan
Ada aturan yang dibuat oleh Bank Indonesia mengenai perhitungan NPL. Lembaga keuangan dikatakan memiliki tingkat kesehatan yang baik jika nilai NPL Bank maksimal 5%.
Semakin tinggi nilai NPLnya, maka semakin menurun keuntungan bank yang diterima. Sebaliknya, semakin turun nilai NPLnya menunjukkan tingkat kesehatan aset yang tinggi. Oleh sebab itulah, penting mengetahui rasio NPL pada lembaga keuangan.
Tujuannya agar setiap instansi keuangan tidak mengalami risiko kerugian yang besar karena masalah kredit yang diberikan kepada debitur. Rumus menghitung rasio NPL Bank adalah sebagai berikut:
Rasio NPL = (Total NPL/Total Kredit)x100%
Setelah menghitungnya menggunakan rumus di atas, kamu bisa membandingkannya dengan kategori di bawah ini untuk memastikan apakah lembaga keuangannya sehat atau tidak dari segi aset yang dimiliki.
- Sangat sehat: NPL < 2%
- Sehat: 2% < NPL < 5%
- Cukup sehat: 5% < NPL < 8%
- Kurang sehat: 8% < NPL <12%
- Tidak sehat: NPL > 12%
Penyebab Terjadinya NPL
Ada beberapa kondisi yang membuat NPL terjadi. Lalu, apa saja penyebab non performing loan? Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Terjadi hal yang tidak diinginkan atau diprediksi di awal penandatangan perjanjian. Contohnya seperti bencana alam yang membuat aset debitur menjadi hilang.
- Kurang tepatnya analisis bank.
- Ada kolusi antara petinggi bank dan debitur. Dengan demikian, lembaga keuangan tersebut memberikan pinjaman kepada seseorang yang tidak seharusnya diberikan.
- Karakter debitur yang tidak disiplin dalam menjaga keuangannya sehingga menimbulkan masalah saat melakukan pembayaran pinjaman.
- Faktor lain seperti kebijakan pemerintah, proyek tidak selesai tepat pada waktunya, turunnya demand dan sales.
Adanya identifikasi penyebab NPL yang tepat akan memudahkan instansi keuangan untuk lebih siap menyusun rencana yang dibutuhkan agar mencegah meningkatnya rasio NPL.
Masalah dari Tingginya NPL
Selain penyebab NPL, kamu juga harus tahu apa saja dampak yang akan terjadi jika nilai NPL meningkat. Secara umum, peningkatan NPL menjadi masalah yang cukup serius pada likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.
1. Likuiditas
Masalah pertama yang bisa terjadi yaitu likuiditas. Likuiditas adalah keadaan saat bank tidak bisa membayar pegawai atau pihak ketiga. Hal ini mengakibatkan bank tersebut bangkrut dan kehilangan sumber dayanya.
2. Rentabilitas
Rentabilitas adalah kondisi saat kredit yang diberikan oleh nasabah tersebut tidak bisa diambil atau mengalami masalah. Penyebabnya karena debitur tidak disiplin dalam melakukan pembayaran sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.
Oleh sebab itu, ini dapat berdampak pada pengelolaan keuangan yang dijalankan oleh pihak bank.
3. Solvabilitas
Terakhir, adalah solvabilitas yang ditandai dengan berkurangnya modal sehingga bank kesulitan menjalankan fungsi dan kewajibannya sebagai institusi keuangan.
Itulah penjelasan lengkap tentang NPL Bank. NPL Bank adalah perhitungan yang membuat bank dapat mengetahui seberapa sehat pengelolaan asetnya selama ini. Jika nilainya tinggi, pihak bank harus meminimalisir risiko kegagalan pelunasan kredit dengan pengelolaan yang baik.