Bagi pengusaha, menghitung net profit margin adalah hal yang dapat membantu mereka untuk melihat kondisi keuangan dan perkembangan suatu usaha. Selain itu, margin laba bersih juga berguna untuk investor dan kreditur untuk menilai kemampuan manajemen, kondisi finansial, dan sebagainya.
Lantas, apa itu margin laba bersih dan apa saja manfaatnya? Serta bagaimana cara menghitungnya? Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kami bahas pada artikel ini.
Pengertian Net Profit Margin
Net profit margin adalah rasio yang membandingkan antara keuntungan perusahaan dengan total jumlah yang yang dihasilkan. Net profit margin atau disingkat NPM juga biasa disebut dengan margin laba bersih.
NPM mampu mengukur efektivitas perusahaan saat beroperasi. Apabila sebuah perusahaan mempunyai NPM 20%, artinya perusahaan tersebut menyimpan 2.000 setiap 10.000 pendapatan penjualan.
Setiap industri memiliki acuan tingkat NPM yang berbeda-beda sebagai indikator baik atau tidaknya rasio laba usaha. Misalkan, bisnis restoran yang baik memiliki NPM sebesar 10%, sedangkan pada industry consulting, margin laba bersihnya mencapai 80% atau lebih.
Manfaat Menghitung Net Profit Margin
Menghitung net profit margin adalah hal yang penting, supaya pemilik usaha dapat mengetahui tingkat profitabilitas pada bisnisnya. Selain itu, ada manfaat lain dari menghitung margin laba bersih, yaitu:
-
Mempunyai Perspektif yang Realistis Tentang Keuangan Perusahaan
Misalkan, pada tahun lalu, perusahaan A mendapatkan keuntungan bersih hingga 50 juta Rupiah, dari total penjualan sebesar 250 juta Rupiah. Sedangkan, perusahaaan B juga mendapatkan laba bersih yang sama, tetapi total penjualannya 500 juta Rupiah.
Meskipun kedua perusahaan tersebut tingkat laba bersihnya sama, tetapi perusahaan A mempunyai profit margin lebih besar. Artinya, kinerja perusahaan A dalam mengelola pengeluarannya lebih baik daripada perusahaan B.
-
Mengidentifikasi Pengeluaran yang Merugikan Perusahaan
Menghitung NPM dapat membantu pemilik usaha dalam mengetahui kesehatan finansial usahanya. Jika ingin keuntungan meningkat, maka perlu adanya peningkatan penjualan. Nah, peningkatan penjualan mengakibatkan pengeluaran juga meningkat.
Apabila tidak memperhitungkan NPM, maka kita mengira bahwa kondisi usaha dalam keadaan baik, karena penjualan dan laba yang terus naik.
Padahal, bisa saja pengeluarannya juga bertambah. Oleh sebab itu, perusahaan perlu mengevaluasi kembali terkait pengeluaran pada bagian tertentu.
-
Membantu Investor dan Kreditur dalam Proses Pengambilan Keputusan
Manfaat selanjutnya dari menghitung net profit margin adalah membantu investor dan kreditur dalam proses pengambilan keputusan, seperti saat investasi atau meminjamkan dana. Margin laba bersih mampu memberikan gambaran kepada mereka, apakah suatu bisnis termasuk profitable atau tidak.
Mereka dapat menilai lewat sejumlah indikator, seperti:
- Apakah biaya operasional tinggi?
- Apakah Harga Pokok Penjualan (HPP) lebih besar dari angka penjualan?
- Secara keseluruhan, apakah aktivitas bisnisnya sukses?
Tidak hanya itu, kamu juga dapat membandingkan margin profit dengan milik kompetitor. Alasannya, untuk mengetahui apakah bisnis yang dijalankan lebih profitable daripada kompetitor atau tidak.
Rumus dan Cara Menghitung Net Profit Margin
Perhitungan net profit margin dilakukan saat periode tertentu, seperti tahunan, kuartal, atau bulanan. Nah, besaran NPM perusahaan dapat diketahui dengan rumus berikut ini:
Rumus
Net Profit Margin= Laba BersihPendapatan 100%
Setelah mendapatkan hasil dari besaran NPM, selanjutnya adalah membandingkan NPM dari setiap perusahaan. Supaya lebih jelas, lihat contoh berikut ini.
Contoh Perhitungan
Pada tahun I, hasil penjualan perusahaan X sebesar 50 miliar Rupiah. Setelah dikurangi pajak, didapatkan laba bersih sebesar 34 miliar Rupiah. Maka, NPM perusahaan X pada tahun I adalah:
Net Profit Margin= 34.000.000.00050.000.000.000 100% = 68%
Sedangkan, pada tahun II, perusahaan X mendapat hasil penjualan sebesar 60 miliar Rupiah. Setelah dikurangi pajak, didapatkan laba bersih 42 miliar Rupiah. Maka, NPM perusahaan X pada tahun II adalah:
Net Profit Margin= 42.000.000.00060.000.000.000 × 100% = 70%
Berdasarkan kedua perhitungan tersebut, bisa dilihat bahwa perusahaan X mempunyai nilai NPM yang tinggi serta mengalami peningkatan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan X mempunyai potensi yang baik untuk investor.
Baik pemilik bisnis, investor, atau kreditur wajib mempelajari tentang perhitungan NPM. Sebab, menghitung net profit margin adalah salah satu cara untuk mengetahui seberapa efektif sebuah perusahaan saat beroperasi dan membantu proses pengambilan keputusan.