Ini adalah pertanyaan sejuta umat: Berapa banyak yang harus kamu tabung untuk pensiun?
Sebagai panduan umum, banyak ahli keuangan merekomendasikan untuk menabung sekitar 10% hingga 15% dari penghasilan sebelum pajak setiap tahun untuk pensiun. Bagi yang berpenghasilan tinggi, sebaiknya targetkan di bagian atas kisaran tersebut; sedangkan
Berapa Banyak yang Harus Kamu Tabung untuk Pensiun di Indonesia? Panduan Langkah demi Langkah
Berapa banyak yang harus ditabung untuk pensiun? Ini adalah pertanyaan yang sering banget kita dengar, dan jawabannya bisa berbeda-beda untuk setiap orang.
Secara umum, banyak ahli keuangan menyarankan untuk menabung sekitar 10% hingga 15% dari penghasilan sebelum pajak setiap tahunnya untuk persiapan pensiun. Tapi, ini bukan aturan baku. Target pensiunmu bisa bergantung pada banyak faktor, seperti:
- Harapan hidup: Apakah kamu berharap hidup lebih lama? Itu berarti perlu menabung lebih banyak.
- Pengeluaran dan tabungan saat ini: Apakah kamu sudah mulai menabung sejak dini atau baru mulai sekarang?
- Gaya hidup di masa pensiun: Apakah kamu ingin hidup sederhana atau tetap ingin menikmati hidup dengan gaya?
1. Hitung Kebutuhan Penghasilan Saat Pensiun
Langkah pertama adalah memperkirakan berapa banyak yang akan kamu butuhkan saat pensiun nanti. Untuk mempermudah, coba lihat pengeluaran bulananmu saat ini.
Tips praktis:
- Buat daftar pengeluaran rutin seperti makanan, transportasi, tagihan bulanan, dan lainnya.
- Pikirkan apakah pengeluaran ini akan tetap sama, berkurang, atau bahkan hilang saat kamu pensiun. Misalnya, mungkin kamu tidak perlu lagi biaya transportasi ke kantor.
- Jangan lupa tambahkan pengeluaran untuk hobi atau aktivitas yang mungkin ingin kamu lakukan lebih sering saat pensiun, seperti traveling.
Setelah itu, jumlahkan semua pengeluaran tersebut dan kalikan dengan 12 untuk mendapatkan perkiraan kebutuhan tahunanmu saat pensiun. Bandingkan dengan penghasilanmu saat ini untuk mengetahui berapa persen yang perlu kamu gantikan di masa pensiun.
2. Gunakan Aturan Praktis
Ada beberapa aturan umum yang bisa membantu kamu memperkirakan kebutuhan pensiunmu, salah satunya adalah aturan 80%. Aturan ini menyarankan kamu untuk menargetkan menggantikan 80% dari penghasilan sebelum pensiun. Tapi, angka ini bisa bervariasi.
Tips tambahan:
- Jika kamu menabung 15% dari penghasilanmu saat ini untuk pensiun, kemungkinan besar kamu bisa hidup dengan 85% dari penghasilanmu tanpa perlu menyesuaikan pengeluaran besar-besaran.
- Tambahkan penghasilan dari BPJS Ketenagakerjaan atau dana pensiun lainnya untuk menghitung lebih akurat.
3. Gunakan Kalkulator Pensiun
Setelah kamu memiliki perkiraan kebutuhan penghasilan, gunakan kalkulator pensiun untuk melihat sejauh mana tabunganmu saat ini. Kalkulator ini biasanya akan memperhitungkan inflasi, harapan hidup, dan perkiraan hasil investasi.
Tips praktis:
- Pertimbangkan apakah asumsi yang digunakan kalkulator sudah sesuai dengan situasimu. Misalnya, apakah strategi investasimu bisa menghasilkan return sebesar 6-7% per tahun? Jika kamu lebih memilih investasi yang lebih konservatif seperti deposito, mungkin kamu perlu menyesuaikan proyeksi tersebut.
- Jika keluargamu memiliki umur panjang, pertimbangkan untuk menambah tahun dalam perhitungan agar tabunganmu cukup sampai akhir hayat.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan berapa banyak uang pensiun yang sebaiknya kamu miliki sesuai dengan umur:
Usia | Tabungan Pensiun yang Disarankan (x gaji tahunan) |
---|---|
25 | 0.5x |
30 | 1x |
35 | 2x |
40 | 3x |
45 | 4x |
50 | 6x |
55 | 8x |
60 | 10x |
Contoh Penggunaan
Misalnya, jika kamu berusia 40 tahun dan memiliki gaji tahunan sebesar Rp200 juta, maka tabungan pensiun yang disarankan adalah sekitar Rp600 juta (3x dari gaji tahunan). Dengan mengetahui target ini, kamu bisa mengevaluasi apakah tabungan pensiunmu sudah sesuai atau masih perlu ditingkatkan.
4. Rutin Mengevaluasi Rencana Pensiun
Kondisi keuangan bisa berubah seiring waktu. Entah itu karena pekerjaan baru, kelahiran anak, atau keinginan baru untuk traveling setelah pensiun, penting untuk rutin mengevaluasi rencana pensiunmu. Lebih baik menyesuaikan sekarang daripada kesulitan mengejar ketinggalan di kemudian hari.
Pertanyaan yang sering muncul:
- Apakah saya sudah terlambat untuk mulai menabung untuk pensiun? Tidak ada kata terlambat untuk mulai menabung. Yang penting adalah kamu mulai sekarang dan rutin mengevaluasi serta menyesuaikan targetmu.
- Bagaimana jika saya memiliki utang? Jika utangmu membebani, prioritaskan untuk melunasinya terlebih dahulu sambil tetap menabung untuk pensiun meski jumlahnya kecil.
Kalau merasa bingung, kamu bisa mencari bantuan dari ahli keuangan. Banyak opsi yang tersedia, mulai dari layanan konsultasi gratis hingga robo-advisor yang berbiaya rendah.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu bisa mulai merencanakan pensiun yang nyaman di Indonesia. Ingat, kuncinya adalah disiplin dan rutin mengevaluasi rencana tabungan pensiunmu.