Miscellaneous Expense Adalah: Pengertian dan 7 Contohnya!!

Bagi yang memiliki bisnis, penting untuk mengelola keuangan dengan baik. Pencatatan keuangan harus direkap dengan baik agar tidak salah perhitungan dan merugikan kamu. Salah satunya dengan miscellaneous expense. Miscellaneous expense adalah apa? 

Istilah tersebut artinya adalah biaya lain-lain. Dalam menjalankan wirausaha, pasti kamu penasaran apa yang dimaksud dengan biaya lain-lain ini? Untuk lebih jelasnya, simak informasi penting tentang istilah ini yang biasanya digunakan dalam bisnis dan perusahaan. 

Pengertian Miscellaneous Expense

Kamu perlu tahu pengertian dari miscellaneous expense secara lebih rinci di pembahasan artikel ini. 

Miscellaneous expense adalah segala macam biaya yang berasal dari berbagai macam transaksi tetapi tidak tercantum dalam salah satu perencanaan yang ada di dalam transaksi perusahaan. 

Jadi, yang dimaksud dengan miscellaneous expense adalah biaya tambahan yang tidak termasuk dengan biaya yang sudah direncanakan oleh perusahaan. Perkiraan biaya lain-lain ini biasanya dibuat perusahaan karena sudah banyak perkiraan biaya lainnya. 

Umumnya, biaya miscellaneous expense terdiri dari pengeluaran dengan jumlah yang kecil tetapi memiliki jenis yang banyak. Perlu diketahui bahwa setiap jenis usaha mempunyai penggolongan biaya lain-lain yang berbeda-beda. 

Miscellaneous expense bertujuan untuk memastikan pengeluaran yang terjadi di suatu perusahaan, bisa terdata dengan baik sehingga tagihan pajaknya tidak tinggi atau tetap rendah. 

Pasalnya, perusahaan atau wajib pajak ini dapat mengklaim biaya pengeluaran sesuai syarat untuk mendapatkan pengurangan pajak selain dari kategori pengurangan pajak lain. 

Contoh Miscellaneous Expense

Miscellaneous Expense Adalah

Setelah mengetahui pengertiannya, penting juga memahami contoh-contohnya agar bisa menggolongkan jenis biaya tersebut ke miscellaneous expense. Contoh miscellaneous expense adalah sebagai berikut: 

1. Biaya  Iklan 

Biaya lain-lain atau miscellaneous expense yang pertama adalah biaya iklan. Biaya iklan tentu adalah pengeluaran yang tidak rutin dikeluarkan sehingga masuk dalam kategori biaya lain-lain 

Oleh sebab itu, biaya iklan tidak masuk dalam laporan keuangan jika perusahaan tersebut tidak sering melakukan promosi. 

2. Biaya Pelayanan Bank 

Bagi pemilik perusahaan, pasti tidak jauh-jauh dari penanganan keuangan yang disimpan di bank. Keuangan perusahaan ini biasanya ada di bank untuk dikelola lebih lanjut. Apabila menggunakan jasa bank, kamu harus mengeluarkan biaya tambahan. 

Biaya ini untuk biaya layanan bank yang kamu pilih. Karena pengeluarannya sangat kecil, maka biaya tersebut masuk dalam biaya lain-lain karena tidak mempengaruhi keuangan perusahaan secara garis besar. 

3. Biaya Iuran Keanggotaan 

Ada beberapa perusahaan yang memiliki organisasi profesional di dalamnya. Organisasi tersebut tentunya punya struktur jabatan mulai dari tingkat atas sampai anggota atau bawahan. 

Sama seperti organisasi pada umumnya, ada biaya iuran anggota dari perusahaan tersebut. Namun, perlu digaris bawahi bahwa iuran ini digunakan untuk keperluan perusahaan bukan untuk pribadi atau pimpinan. 

Biaya tersebut juga tidak terlalu besar dan tidak dilakukan sering sehingga tetap masuk dalam kategori biaya lain-lain. 

4. Biaya Kartu Kredit 

Contoh miscellaneous expense berikutnya adalah biaya kartu kredit. Biaya ini bisa terjadi ketika ada kesalahan dari pemilik perusahaan. Contohnya keteledoran dalam membayar kartu kredit perusahaan. 

Jika terlambat membayarnya, maka akan dikenakan sanksi berupa denda. Biaya ini termasuk dalam biaya tidak terduga yang dapat terjadi di perusahaan sehingga tidak ada dalam perencanaan laporan keuangan. 

Oleh sebab itu, biaya kartu kredit masuk dalam biaya lain-lain.

5. Biaya Pelatihan 

Biaya berikutnya adalah biaya pelatihan. Umumnya, biaya ini diperlukan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja sehingga memungkinkan terjadinya mutasi jabatan ke lebih tinggi. Pelatihan yang diadakan oleh perusahaan bukan termasuk kegiatan yang rutin. 

Jadi, biaya pelatihan ini bisa digolongkan dalam biaya lain-lain. Namun, penting untuk memastikan pelatihan yang dibuat ini sesuai dengan syarat dan kompetensi tertentu. 

Adapun syarat yang dimaksud tersebut berkaitan dengan jenis pelatihan yang berkualitas dan berguna secara langsung untuk karyawan. Dengan demikian, kamu tidak boleh memilihnya secara sembarangan agar pelatihannya berjalan dengan efektif. 

Selain biaya pelatihan, biaya transportasi karyawan yang mengikuti pelatihan tersebut juga bisa digolongkan ke miscellaneous expense.

6. Biaya Pembelian Waralaba 

Jenis bisnis yang ada di Indonesia, berbeda-beda. Ada diantara perusahaan yang menjalankan pembelian waralaba, nama dagang atau merk produk. Biaya tersebut dimasukkan ke dalam biaya lain-lain. 

Hal ini karena biaya ini tidak masuk dalam pembelian bisnis. Namun, apabila pembelian ini merupakan bagian dari bisnis maka bukan termasuk biaya lain-lain. 

7. Biaya Lobi 

Terakhir, adalah biaya lobi. Dalam kegiatan perusahaan, pelobian adalah hal yang mungkin terjadi. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pelobian umumnya tidak begitu besar sehingga tidak bisa dimasukkan dalam akun apapun. 

Selain itu, biaya ini termasuk dalam pengeluaran tidak terduga dan tidak dikeluarkan secara rutin. Jadi, biaya ini masuk dalam biaya lain-lain. 

Dari penjelasan di atas, bisa diketahui apa itu miscellaneous expense adalah biaya lain perusahaan. Kamu bisa mengkategorikan biaya lain yang termasuk istilah ini. Contohnya seperti biaya internet, biaya layanan akuntansi bisnis, sampai perlengkapan kantor.

Leave a Comment