Dengan semakin berkembangnya teknologi maka semakin banyak profesi-profesi baru yang muncul berkaitan dengan hal ini. Salah satunya adalah technopreneurship. Tapi apa itu technopreneurship? Apa bedanya dengan entrepreneurship?
Secara singkat, istilah technopreneurship muncul atas gabungan kata technology dan entrepreneurship. Artinya tentu saja gabungan dari dua kata tersebut. Penasaran dengan apa itu profesi technopreneurship secara detail? Langsung saja simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Apa itu Technopreneurship?
Seperti yang kami jelaskan sebelumnya kalau kata technopreneurship adalah gabungan dari kata techno atau technology dan entrepreneurship. Artinya, adalah orang yang menjalankan sebuah usaha dengan basis teknologi di dalamnya.
Dengan kata lain, orang yang berprofesi di bidang ini tidak hanya mahir dalam bidang teknis teknologi, tapi juga memiliki keterampilan dari sisi bisnis. Karena produk barang atau jasa yang berhubungan dengan teknologi di sini harus dipasarkan kepada masyarakat agar mendapatkan keuntungan.
Seorang technopreneurship harus bisa menjawab tantangan di tengah semakin maraknya penggunaan teknologi dan mampu memberikan solusi atas masalah yang ada di masyarakat.
Untuk saat ini sudah banyak contoh produk technopreneurship yang sudah berhasil dan menjadi solusi bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Contohnya seperti Gojek, Tokopedia, Tiket.com, dan masih banyak lagi.
Bahkan hingga saat ini jumlah technopreneurship pun terus bertambah dan saling bersaing untuk menjadi yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Tujuan Technopreneurship
Berikut ini beberapa tujuan dari seorang technopreneurship :
-
Mendorong Perkembangan Teknologi
Dengan menjadi technopreneurship, artinya kamu turut mendorong perkembangan teknologi di Indonesia. Karena dalam praktiknya, aktivitas technopreneur akan melahirkan terapan dari salah satu bidang teknologi yang harapannya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Tentunya ini merupakan hal yang sangat positif dan berkaitan dengan tujuan pada poin lain yaitu :
-
Memaksimalkan Sumber Daya yang Sudah Ada
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dengan adanya technopreneurship, maka sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan dengan lebih maksimal lagi.
Contohnya ojek yang dulu hanya menunggu penumpang di tempat yang sudah ditetapkan, kini bisa memanfaatkan internet untuk mendapatkan penumpang lebih cepat.
Begitu juga dengan pengusaha yang kini lebih mudah mendapatkan pembeli dan memperluas pasar dengan semakin banyaknya e-commerce yang tersedia.
Dengan teknologi, semua sumber daya ini dapat bekerja jauh lebih baik daripada sebelumnya. Selain itu masih banyak sektor lain yang bisa dijadikan contoh atau bahkan belum terjamah oleh teknologi dan menjadi peluang tersendiri untukmu yang bercita-cita menjadi technopreneur.
-
Membuka Lapangan Pekerjaan
Dengan menjadi technopreneurship, kamu juga akan membantu negara dalam mengurangi angka pengangguran dan turut berkontribusi mengangkat ekonomi orang di sekitarmu. Caranya tentu saja dengan membuka lapangan pekerjaan baru.
Saat membuka usaha berbasis teknologi, tentu saja kita tidak bisa menjalankannya sendiri. Oleh karena itu kamu wajib merekrut orang yang ahli di bidangnya untuk membantumu menjalankan bisnis teknologi tersebut.
Contoh Technopreneurship
Setelah mengetahui tentang apa itu technopreneurship, berikut kamu bisa menyimak apa saja contoh usaha yang termasuk technopreneurship.
-
Membuat Layanan Berbasis Teknologi
Salah satu bidang technopreneurship yang paling banyak dan cukup banyak dikenal di Indonesia adalah layanan berbasis teknologi. Technopreneurship jenis ini umumnya menjual jasa dengan bantuan teknologi dan banyak diantaranya memanfaatkan sumber daya yang sudah ada.
Contohnya seperti Gojek yang memaksimalkan tukang ojek dengan teknologi maps, Tokopedia yang memaksimalkan potensi UMKM untuk memperluas pasar, Tiket.com untuk menghubungkan perusahaan dengan pelanggan pada bidang ticketing.
-
Memproduksi Alat Berbasis Teknologi
Berbeda dengan layanan, untuk poin ini kamu bisa melihat produk tersebut secara fisik. Beberapa produk ini antara lain seperti produk-produk pintar dari Bardi, Google Smart Home, dan peralatan yang umumnya dijual pada bisnis B2B.
-
Membuat Software
Membuat software berbeda dari membuat layanan berbasis teknologi. Pada poin ini, seorang technopreneur tidak memanfaatkan sumber daya yang sudah ada, melainkan membuat solusi berupa produk dalam bentuk software untuk kemudian dijual kepada konsumen.
Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu technopreneurship. Saat ini bidang tersebut semakin banyak diminati terutama oleh para pemuda. Terbukti dengan semakin banyaknya perusahaan startup yang berdiri.