Jadi kelas menengah sering kali dikaitkan dengan hidup nyaman, bisa menabung, punya dana untuk hiburan, memiliki mobil, dan mungkin rumah. Tapi, kalau kita lihat angka sebenarnya, jadi kelas menengah di Indonesia jauh dari kata kaya. Jadi, apa saja kesalahan yang sering dilakukan yang membuat mereka sulit jadi kaya?
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan kelas menengah di Indonesia bisa didefinisikan sebagai mereka yang berpenghasilan di antara Rp 6 juta hingga Rp 12 juta per bulan. Dengan inflasi yang terus naik dan biaya hidup yang semakin tinggi, hidup nyaman sambil menabung jadi semakin sulit.
Tapi selain faktor ekonomi makro, ada juga beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh kelas menengah yang mencegah mereka untuk mencapai kekayaan.
1. Terjebak dalam Lifestyle Creep
Lifestyle creep adalah salah satu kesalahan utama, menurut para ahli.
Walaupun wajar untuk mengeluarkan lebih banyak uang seiring dengan peningkatan penghasilan, lifestyle creep — atau pengeluaran yang terus meningkat seiring naiknya pendapatan — bisa cepat lepas kendali dan membuat kamu terjebak dalam kondisi keuangan yang stagnan. Bahkan lebih buruk lagi, bisa merusak masa depan finansial kamu.
Contoh: Misalnya, ketika kamu naik gaji, kamu langsung upgrade HP, beli mobil baru, atau sering makan di restoran mahal. Ini semua bisa menambah beban pengeluaran, padahal sebenarnya ada banyak hal lain yang bisa kamu lakukan dengan uang tersebut, seperti menabung atau berinvestasi.
2. Kurangnya Literasi Keuangan
Tantangan lain adalah banyaknya orang kelas menengah yang tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang keuangan pribadi atau investasi. Akibatnya, mereka seringkali tidak memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kekayaan mereka melalui investasi yang cerdas atau strategi pajak yang tepat.
Contoh: Banyak orang tidak tahu cara mengelola keuangan mereka, seperti bagaimana cara menabung dengan benar, mengatur anggaran, atau memilih investasi yang tepat. Akibatnya, mereka mudah terjebak dalam investasi bodong atau keputusan investasi yang berisiko, yang akhirnya malah merugikan.
Tips:
- Pelajari dasar-dasar keuangan pribadi, seperti menabung, budgeting, dan investasi.
- Manfaatkan sumber daya gratis seperti seminar keuangan atau artikel online untuk meningkatkan pengetahuan.
3. Manajemen Utang yang Buruk
Manajemen utang yang buruk juga bisa menjadi penghalang untuk mencapai kekayaan. Mulai dari utang kartu kredit hingga cicilan KPR yang besar, semua ini bisa membebani kemampuan orang untuk menumbuhkan kekayaan mereka secara konsisten.
Contoh: Misalnya, kamu punya utang kartu kredit yang terus menumpuk karena suku bunga yang tinggi. Hal ini bisa membuat kamu terus-menerus membayar bunga yang besar, sehingga sulit untuk menabung atau berinvestasi.
Tips:
- Prioritaskan untuk melunasi utang dengan suku bunga tinggi terlebih dahulu.
- Pertimbangkan untuk merestrukturisasi utang atau mencari alternatif pinjaman dengan bunga lebih rendah.
4. Terlalu Banyak Berinvestasi dalam Rumah
Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah terlalu banyak berinvestasi dalam rumah. Meskipun kepemilikan rumah sering dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengumpulkan kekayaan jangka panjang, beberapa ahli berpendapat sebaliknya.
Contoh: Banyak orang yang menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk membayar cicilan rumah. Padahal, mereka mungkin bisa menggunakan uang tersebut untuk investasi yang lebih menguntungkan.
Tips:
- Pertimbangkan untuk membeli rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kamu.
- Jangan biarkan cicilan rumah memakan porsi besar dari pendapatan bulananmu sehingga tidak ada sisa untuk investasi lain.
5. Tidak Memiliki Dana Darurat yang Cukup
Menurut para ahli, jika kamu tidak siap, keadaan darurat keuangan bisa “membuat atau menghancurkan” kamu. Entah itu kehilangan pekerjaan, keadaan darurat medis, atau kecelakaan mobil, keadaan darurat keuangan pasti akan terjadi dalam hidup, dan dana darurat yang cukup bisa membantu mengurangi dampak keuangan dan mencegah kamu jatuh dalam kebangkrutan.
Tips:
- Mulailah menabung untuk dana darurat hari ini, tidak peduli seberapa kecil jumlahnya.
- Usahakan untuk memiliki dana darurat yang mencakup biaya hidup selama 3 hingga 6 bulan.
FAQs
Apa itu lifestyle creep?
Lifestyle creep terjadi ketika pengeluaran seseorang meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan mereka, sering kali tanpa disadari. Ini bisa menghambat kemampuan untuk menabung dan berinvestasi.
Berapa dana darurat yang ideal?
Sebaiknya memiliki dana darurat yang mencakup 3 hingga 6 bulan biaya hidup untuk melindungi diri dari keadaan darurat finansial yang tidak terduga.
Apakah investasi di rumah selalu menguntungkan?
Tidak selalu. Terlalu banyak berinvestasi dalam rumah bisa menghambat kemampuan kamu untuk berinvestasi dalam aset lain yang mungkin lebih menguntungkan.
Bagaimana cara meningkatkan literasi keuangan?
Pelajari dasar-dasar keuangan pribadi, seperti menabung, budgeting, dan investasi. Manfaatkan sumber daya gratis seperti seminar keuangan atau artikel online untuk meningkatkan pengetahuan.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, kamu bisa memiliki kesempatan lebih besar untuk mencapai kekayaan dan keuangan yang stabil. Ingat, kesuksesan finansial tidak hanya tentang berapa banyak uang yang kamu hasilkan, tapi juga tentang bagaimana kamu mengelolanya.