Meminjam uang ke bank adalah salah satu hal yang paling sering dilakukan oleh seseorang yang membutuhkan dana. Tetapi, sebelum kamu melakukannya, sebaiknya ketahui dulu cara menghitung bunga pinjaman dengan benar.
Karena dengan begini, kamu bisa lebih mudah memperkirakan jumlah uang yang perlu dikeluarkan setiap bulan untuk membayar cicilan. Untuk informasi mengenai perhitungan bunga pinjaman itu sendiri, informasinya ada di bawah ini.
Jenis dan Cara Menghitung Bunga Pinjaman
Untuk mengetahui langkah-langkah dalam menghitung bunga pinjaman, kamu harus tahu dulu kalau bunga pinjaman itu ada tiga macam. Ada bunga anuitas, ada bunga efektif dan ada bunga flat. Untuk penjelasannya sebagai berikut.
-
Bunga Anuitas
Pertama tentang perhitungan bunga anuitas. Perhitungan ini merupakan sistem perhitungan biaya cicilan dengan jumlah tetap dari kalkulasi saldo pokok pinjaman. Maksudnya ialah jumlah uang yang harus dibayar setiap bulannya memiliki nominal yang sama.
Dalam perhitungan bunga anuitas ini, besaran bunga akan menurun sedangkan besar cicilan pokoknya akan meningkat. Tujuannya ialah untuk mempermudah nasabah agar bisa segera melunasi kewajibannya membayar utang.
Selain itu, juga bertujuan agar nasabah tidak bingung dalam membayar cicilan yang terus berubah-ubah. Agar tidak bingung menghitung bunga pinjaman bank yang menggunakan jenis anuitas, silakan simak rumus dan cara menghitungnya berikut ini.
Sisa Pokok Pinjaman Bulan Sebelumnya x Suku Bunga Tahunan x (30 hari atau 360 hari)
Sebagai praktek, mari ambil contoh seperti ini: kamu mengajukan pinjaman yang besarnya Rp120 juta. Bunga pinjaman tersebut 30% per tahun selama 24 bulan. Dengan ilustrasi tersebut, maka cara menghitung bunga pinjaman secara rinci dapat dilihat di bawah ini.
- Pokok pinjaman setiap bulan Rp120 juta : 24 = Rp5 juta
- Bunga per tahun Rp120 juta x 30% = Rp36 juta
- Bunga per bulan Rp36 juta : 12 = Rp3 juta
- Total cicilan setiap bulan adalah pokok pinjaman setiap bulan ditambah bunga setiap bulan, menjadi Rp5 juta + Rp3 juta = Rp8 juta
Jadi sudah jelas ya berdasarkan contoh di atas? Andaikata kamu mengajukan pinjaman sebesar Rp12- juta dengan lama waktu pinjaman 24 bulan dan bunga sebesar 30% per tahun, maka cicilan per bulannya Rp8 juta.
Silahkan pakai rumus ini untuk besar pinjaman yang kamu mau ya. Gunakan rumusnya untuk mensimulasikan pinjaman yang akan kamu ajukan ke bank.
-
Bunga Efektif
Kedua, ada jenis bunga efektif yang perhitungan bunganya didasarkan pada nilai pokok yang masih belum dibayar oleh si peminjam. Dengan kata lain, perhitungan ini hanya menghitung bunga atas sisa dana yang masih belum dibayar.
Biasanya, perhitungan ini dipakai saat menghitung bunga untuk pinjaman koperasi maupun pinjaman bank lainnya. Selain itu, perhitungan bunga yang kedua ini dipakai dalam kredit jangka panjang. Misalnya KPR. Sedangkan untuk rumus menghitung bunga efektif ini sebagai berikut:
Sisa pokok pinjaman pada bulan sebelumnya x suku bunga per tahun x (30 hari atau 360 hari)
Agar lebih paham, mari ambil contoh kalau kamu mengajukan kredit kepemilikan rumah yang besarnya Rp120 juta. Pinjaman ini dimaksudkan untuk 12 bulan dengan bunga per tahun sebesar 10%. Dengan ilustrasi tersebut, maka cara menghitung bunga pinjaman sebagai berikut:
- Cicilan yang harus dibayar setiap bulan Rp120 juta : 12 bulan = Rp10 juta
- Biaya untuk bunga pada bulan pertama ialah Rp120 juta x 10% : 12 bulan = Rp1 juta
Artinya, pada bulan pertama, kamu harus membayar cicilan sebesar Rp 11 juta. Karena Rp10 juta + Rp1 juta = Rp11 juta. Kemudian, bunga untuk bulan-bulan selanjutnya perhitungannya sebagai berikut:
- Bunga untuk bulan kedua (Rp120juta – Rp1 juta) x 10% : 12 bulan = Rp991.667. Dengan demikian, angsuran yang harus kamu bayar untuk bulan kedua ialah Rp10 juta + Rp991.667 = Rp10.991.667
- Bunga untuk bulan kedua belas (Rp120 juta – Rp11 juta) x 10% : 12 bulan = Rp908.334. Dengan demikian, angsuran yang harus kamu bayar di bulan kedua belas atau bulan terakhir pada ilustrasi di atas menjadi Rp10 juta + Rp908.334 = Rp10.908.334
Untuk perhitungan bunga efektif ini, semakin lama jumlah angsuran yang harus kamu bayar semakin kecil karena perhitungan bunga didasarkan pada sisa pinjaman yang ada. Dengan begini, maka jumlah angsuran yang harus kamu bayar akan selalu berubah jumlahnya setiap bulan.
-
Bunga Flat
Bisa dikatakan bahwa perhitungan bunga flat merupakan perhitungan yang paling mudah. Dengan adanya perhitungan ini, maka kamu setiap bulannya membayar cicilan pokok beserta bunga dalam jumlah yang sama. Hal ini dikarenakan perhitungan bunga flat didasarkan pada total jumlah pinjaman.
Dengan menggunakan perhitungan ini, maka kamu tidak perlu khawatir lagi dengan potensi terjadinya peningkatan suku bunga pada waktu yang akan datang. Tetapi sayangnya, saat suku bunga menurun, kamu juga harus membayar jumlah angsuran yang sama walaupun sebenarnya bisa lebih murah.
Cara perhitungan yang ketiga ini biasanya digunakan ketika menghitung KTA, laptop, mobil, HP dan lain sebagainya yang ditujukan untuk kegiatan konsumtif. Sedangkan untuk rumus menghitung bunga flat sebagai berikut:
(Pinjaman Pokok x Total Jangka Waktu Kredit x Suku Bunga) : Jumlah Bulan dalam Jangka Waktu Kredit
Untuk contoh perhitungannya, mari ambil ilustrasi seperti ini: kamu mengajukan pinjaman yang besarnya Rp100 juta dengan bunga 10% dan jangka waktu atau tenornya 12 bulan. Untuk ilustrasi seperti ini, perhitungannya ialah:
- Pokok pinjaman setiap bulan Rp100 juta : 12 bulan = Rp8.333.333
- Bunga setiap tahunnya Rp100 juta x 10% = Rp10 juta sehingga bunga untuk setiap bulannya Rp10 juta : 12 bulan = Rp833.333
- Sehingga, angsuran yang harus kamu bayar setiap bulannya sebesar Rp8.333.333 + Rp833.333 hasilnya Rp9.166.666
Sesuai dengan yang sudah disampaikan sebelumnya, kalau menggunakan bunga flat dan ilustrasi contoh di atas, maka setiap bulan kamu harus membayar cicilan sebesar Rp9.166.666. Jumlah ini berlaku mulai dari bulan pertama angsuran hingga bulan terakhir angsuran.
Sekarang sudah tahu kan cara menghitung bunga pinjaman yang benar? Sekali lagi, untuk melakukan perhitungan ini, kamu harus pastikan tenor atau lama waktu pinjaman dan besar bunganya. Jangan lupa, saat mengajukan pinjaman, cari tahu pula besar denda yang harus dibayar kalau kamu telat setor cicilan.